Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Terkecoh Kilometer Rendah Saat Beli Mobil Bekas!

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak jarang masyarakat yang memiliki pola pikir saat beli mobil bekas, yaitu mencari yang angka odometernya rendah. Logika seperti itu tidak sepenuhnya benar, sebab yang paling menentukan kondisi mobil adalah riwayat perawatannya.

Asumsinya bisa salah ketika mobil bekas 10.000 km dianggap lebih sehat ketimbang 30.000 km. Menurut Service Part Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi, kondisi mobil tergantung cara pemakaian dan perawatan pemilik.

“Sebetulnya angka odometer tidak bisa jadi patokan utama. Riwayat berkala kendaraan itu sendiri lah yang menentukan,” ujar Anjar kepada Kompas.com.

Sebelum membeli mobil bekas, ada baiknya melontarkan pertanyaan kepada penjual tentang sejarah perawatan. Akan lebih baik jika jawabannya ditunjang data valid, misalnya dari bengkel resmi.

“Lebih baik lagi kalau pemilik bisa menunjukan buku servisnya. Jangan tergoda kalau misalnya dibilang sering ganti oli di bengkel kalau tidak ada buktinya,” kata Anjar.

Saran lainnya, jangan lupa untuk mencoba mengendarai mobil bekas sebelum membeli. Pilih rute beragam permukaan biar bisa terdeteksi masalahnya apa saja.

“Namanya mobil bekas pakai kan pasti ada saja yang harus diganti, apalagi kalau kilometernya tinggi. Harus ada dana ekstra untuk beli komponen. Test drive dan riwayat perawatan itu bikin jad tahu apa saja yang harus diganti. Kilometer rendah belum tentu sehat.” ucap Anjar.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/06/100200715/jangan-terkecoh-kilometer-rendah-saat-beli-mobil-bekas-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke