Fungsi Rem untuk Memperlambat Kecepatan, Bukan Menghentikan Kendaraan

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi sepeda motor terus berkembang mengikuti zaman. Salah satu peranti yang diunggulkan dari motor saat ini ialah rem, karena cukup krusial dalam hal keselamatan berkendara.

Kemajuan peranti rem saat ini pun membawa efek laten. Dengan rem yang andal, tak sedikit pengendara motor yang membawa motor lebih kencang, dan mengerem dengan jarak lebih pendek.

Johanes Lucky, Manager Safety Riding Astra Honda Motor ( AHM), mengatakan, banyak pengendara yang terlalu percaya diri karena motornya didukung peranti canggih sehingga tidak mengindahkan keselamatan.

"Rem itu untuk memperlambat kecepatan, bukan memberhentikan kendaraan. Sering kita temui pengendara yang terlalu percaya diri karena tahu motornya canggih," kata Lucky saat video telekonferensi, Selasa (4/8/2020).

Harus dipahami bahwa hubungan antara kecepatan dan jarak pengereman tidak bisa diabaikan. Memacu kendaraan terlalu cepat semakin mempertinggi risiko terjadinya kecelakaan.

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, jarak pengereman pada kendaraan dipengaruh oleh banyak faktor. Setidaknya, ada tujuh faktor penentu.

"Kondisi ini juga dipengaruhi beberapa faktor, yaitu usia, kondisi fisik sang pengendara, gangguan mental, di pekerjaan atau di rumah tangga. Terakhir, pengaruh obat atau alkohol," kata Jusri.

Faktor yang memengaruhi jarak pengereman:

1. Kondisi permukaan jalan
2. Kondisi tapak ban
3. Jenis rem yang digunakan
4. Bobot kendaraan
5. Cuaca
6. Waktu pengereman
7. Lokasi pengereman, dihitung berdasarkan tingkat ketinggian daratan dari permukaan laut