JAKARTA, KOMPAS.com – Istilah facelift merupakan ubahan pada model mobil keluaran terbaru. Selain pada kendaraan kecil, bus juga bisa mengalami facelift. Facelift pada bus bertujuan agar tampilannya segar seperti baru keluar dari karoseri.
Bodi yang dibuat oleh karoseri memang terbilang kuat, bisa tahan lima tahun sampai 10 tahun. Namun terkadang di setiap pameran, karoseri mengeluarkan bodi dengan sedikit ubahan, atau facelift pada bodi terbarunya.
Jika harus membeli bodi terbaru, tentunya akan membutuhkan biaya yang lebih besar. Jadi cara ekonomis agar memiliki tampilan yang baru yaitu dengan mengganti hanya bagian depan atau belakangnya saja.
Anggota Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya mengatakan, ubahan pada bagian depan dan belakang bus biasa dilakukan oleh karoseri kecil sampai menengah.
“Kalau bengkel kecil biasa mengikuti dari karoseri yang ditiru,” kata Dimas kepada Kompas.com, Sabtu (1/8/2020).
Biasanya ada dua alasan mengapa perusahaan otobus ingin mengubah tampilan busnya. Pertama yaitu mengikuti tren karena busnya sudah ketinggalan zaman. Ke dua, bus habis mengalami kecelakaan pada bagian depan atau belakangnya.
“Ubahan yang dilakukan juga mengikuti permintaan kostumer, bisa juga sekalian bagian interiornya diubah,” ucap Dimas.
Saat ini sering terlihat beberapa bodi bus lama yang dirombak menjadi model milik Adi Putro Jetbus 3+. Mengapa model ini lebih diminati, Dimas mengatakan karena ketersediaan spare part di pasarannya yang banyak.
Hal seperti mengubah bagian depan dan belakang bus, sebenarnya bisa juga dilakukan oleh karoseri besar. Perubahan yang dilakukan, masuknya ke reparasi bodi, seperti yang dikatakan Werry Yulianto, Export Manager karoseri Laksana.
“Ganti bagian depan dan belakang masuknya ke reparasi. Kebanyakan pelanggan juga sekalian mengubah ke model paling baru,” kata Werry kepada Kompas.com.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/02/092100415/seperti-mobil-bus-juga-ada-yang-melakukan-facelift