JAKARTA, KOMPAS.com – Mengencangkan mur pelek saat mengganti ban yang rusak tidak bisa sembarangan. Selain memasang murnya harus diagonal, mengencangkan setiap mur juga harus bertahap, jangan asal betot.
Kalau mengencangkan mur langsung sampai keras, bisa membuat pelek tidak duduk dengan rata pada hub roda, alias miring. Jika dibiarkan dan dipakai jalan, mur bisa kendur kemudian paling parah, roda bisa terlepas.
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna akan menjelaskan bagaimana cara mengencangkan mur secara bertahap, tidak asal betot.
“Misalnya mur pertama dikencangkan dengan 1 satuan atau putaran, berlanjut ke mur kedua secara diagonal dengan satuan yang sama, begitu juga dengan mur-mur selanjutnya,” kata Suparna kepada Kompas.com, Senin (27/7/2020).
Setelah semua mur dikencangkan dengan satu satuan tadi, kembali kencangkan mur yang pertama dengan satuan yang sama, lakukan juga dengan yang lainnya. Nanti pada akhirnya sikencangkandengan kunci momen sesuai standarnya.
“Misal mur kencang di angka 11 Nm, jangan langsung kencangkan sampai 11 Nm, tetapi bertahap. Setiap mur 5 Nm dahulu, kemudian yang selanjutnya, diurut secara diagonal,” ucap Suparna.
Kalau dalam keadaan darurat dan tidak ada kunci momen, bisa dikencangkan sementara dengan perkiraan sudah kencang. Tetapi jangan sampai terlalu atau kurang kencang.
“Kalau mur kurang kencang, bisa kendur dan lepas. Sedangkan terlalu kencang, ada risiko patah baut roda saat pemakaian atau sulit saat ingin melepaskan mur,” kata dia.
Suparna mengatakan, jika memasang ban tanpa kunci momen, bisa segera bawa ke bengkel resmi untuk dikencangkan ulang dengan torsi pengencangan yang sesuai standar.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/28/100200315/mengencangkan-mur-roda-jangan-asal-betot