Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Motor Lawas Tembus Ratusan Juta Rupiah, Akal-akalan Pedagang?

Meski demikian, ada anggapan hal itu merupakan trik para pedagang untuk mendongkrak harga pasar. Skemanya tidak jauh beda dengan tren lain seperti tanaman, ikan hias atau binatang lain.

Seperti disebutkan Ricky Mahendra, pencinta motor sport 2-tak lawas, mengatakan, untuk motor impor seperti NSR 150 SP, wajar harganya tinggi tapi jadi tidak wajar kalau sampai tembus Rp 200 juta.

"Seolah-olah sekarang jadi komoditas mahal. Untuk RX-King, logikanya masa produksi motor itu lebih dari 20 tahun. Jadi, terbayang total produksinya sampai berapa unit. Tidak bisa dibilang langka," ujar Ricky, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Serupa dengan Ricky, Mulyanto, pecinta motor klasik pemilik akun Instagram @motor_tua_jakarta, mengatakan, modus pura-pura motor laku dengan harga tinggi agar harga motor tersebut naik, sudah biasa.

"Iya, itu sudah biasa. Ada saja yang seperti itu, Honda Grand dijual Rp 80 juta, Yamaha RX-King Rp 150 juta, dan lain-lainnya," kata Mulyanto.

Agar meyakinkan, pedagang biasnaya menyertakan foto kwitansi pembelian dengan angka yang fantastis. Padahal kata Mulyanto, bisa saja motor tersebut tidak ke mana-mana.

Tujuannya agar viral dan harga motornya atau harga pasaran motor itu naik.

"Saya juga sering dapat tudingan seperti ini juga. Makanya, kalau ada yang beli, selalu saya unggah foto pembelinya," ujarnya.

Ahmad Arif aatau Arif King Priok, pedagang motor yang jadi makelar Yamaha RX-King 2003 yang beberapa lalu tembus Rp 150 juta mengatakan, agar tidak dibilang hoax di akhirnya membuka sedikit identitas sang pembeli.

"Saya hanya mau berbagi kabar baik, bahwa RX-King yang terkesan jelek bahwa itu motor jambret dan sebagainya ternyata punya harga yang tinggi, digemari bukan hanya kalangan bawah tapi juga atas," katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/23/142200815/harga-motor-lawas-tembus-ratusan-juta-rupiah-akal-akalan-pedagang-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke