Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Akibatnya jika Sembarangan Tambah Oli Mesin Kendaraan

JAKARTA, KOMPAS.com - Melakukan penambahan oli mesin mobil menjadi hal yang wajar dilakukan oleh setiap pemilik kendaraan.

Hal ini bertujuan untuk tetap menjaga setiap komponen mobil yang ada di dalam mesin mendapatkan pelumasan dengan maksimal.

Mengingat volume oli bisa saja berkurang karena adanya kebocoran maupun penguapan yang terjadi selama kendaraan digunakan.

Sehingga, saat volume oli sudah tidak sesuai dengan kebutuhan atau yang seharusnya maka pelumasan pada mesin tidak bisa maksimal.

Menambahkan oli memang terkesan sepele, dan bisa dilakukan oleh setiap pemilik mobil karena hanya dengan menuangkan pelumas pada ruang mesin.

Akan tetapi, ada yang perlu diperhatikan saat menambah volume pelumas mesin ini. Jangan sampai, penambahan tersebut justru akan membuat kinerja mesin semakin berat dan akhirnya terjadi kerusakan.

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, melakukan penambahan oli tidak akan menimbulkan masalah selama takarannya sesuai.

Sebelum menambah, sebaiknya melakukan pengecekan sisa volume oli pada mesin. Caranya adalah dengan menggunakan dipstick oli yang ada pada mesin.

Pada tongkat pengukur pelumas tersebut terdapat ukuran volume oli yang tersisa pada mesin. Dengan begitu, saat melakukan penambahan bisa diperkirakan berapa volume yang dibutuhkan.

“Kalau kebanyakan (penambahannya) harus di-tap sesuai maksimum yang tertera di dipstick olinya, kalau sampai kelebihan bisa menyebabkan oli berlebih,” ujar Didi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Didi menambahkan, jika volume oli mesin melebihi batas yang diperbolehkan akan menyebabkan kinerja mesin menjadi lebih berat.

Kondisi ini akan berdampak pada konsumsi bahan bakar yang tentunya menjadi lebih boros dari sebelumnya.

“Efeknya lainnya bisa overrunning atau mesin menahan putaran roda yang berlebih sehingga mesin tertahan dan bahayanya mesin bisa jebol,” ucapnya.

Pada kondisi tersebut, bukan tidak mungkin perlu dilakukan perbaikan secara menyeluruh atau turun mesin.

Untuk itu, Didi menyarankan agar saat melakukan penambahan volume oli disesuaikan dengan aturan yang ada atau batas maksimal yang diperbolehkan.

“Kalau kurang bisa ditambah, tetapi dikira-kira penambahannya dengan melihat levelnya,” tuturnya.

Secara terpisah, Kepala Bengkel Auto2000 Yos Sudarso Suparman mengatakan, volume oli mesin harus sesuai dengan aturannya. Jangan sampai kelebihan maupun kekurangan karena masing-masing ada efeknya.

"Terkait mengganti oli yang tidak sesuai takaran itu ada dua hal, bisa kelebihan atau justru malah kurang jumlah volume liternya. Keduanya sama-sama punya dampak yang merugikan bagi pemilik mobil, tapi memang kerap dianggap remeh," ujar Suparman.

Suparman menambahkan, dampak negatif kelebihan oli bisa menyebabkan kinerja mesin menjadi berat.

Alhasil, performa mesin juga menurun, tarikan pada putaran atas juga bakal terasa berat meski pedal gas susah di-kick down.

Hal ini disebabkan pelumas yang terlalu banyak membuat gelembung udara. Dampaknya pada kemampuan dalam melumasi juga mengurangi kerja pompa oli dalam mendistribusikan pelumas.

“Bila kekurangan oli, maka mesin akan lebih panas karena salah satu manfaat oli adalah sebagai distribusi panas pada mesin yang kemudian dapat diserap cairan pendingin radiator,” katanya.

Hal ini tentunya juga berakibat pada menurunnya kemampuan oli dalam melumasi metal yang bergerak dalam mesin.

"Kurang oli itu lebih fatal, suara mesin akan terdengar sangat kasar karena timbul gesekan akibat pelumas yang penyebarannya tidak menyeluruh. Ujung-ujungnya bisa rusak karena banyak keausan yang terjadi akibat gesekan antara material yang tidak bisa dihindarkan," ujarnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/20/151100215/ini-akibatnya-jika-sembarangan-tambah-oli-mesin-kendaraan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke