JAKARTA, KOMPAS.com - Suspensi merupakan salah satu komponen yang penting untuk menunjang kenyamanan ketika berkendara.
Jika perawatannya diabaikan, bisa berbahaya bagi pengemudi, sebab kondisi suspensi yang mempuni menjadi salah satu kunci keselamatan.
Dealer Technical Support Dept. Head PT.TAM, Didi Ahadi, mengatakan, suspensi yang sudah tidak berfungsi dengan baik akan menunjukan beberapa tanda-tanda.
“Ketika tanda itu sudah muncul sebaiknya segeralah periksakan ke bengkel,” ujar Didi saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/7/2020).
Ciri-ciri yang paling utama ketika suspensi sudah tidak berfungsi dengan baik adalah, saat berkendara melalui jalan rusak maka bantingan mobil akan terasa keras.
“Suspensi tidak lagi terasa empuk. Jika kondisi ini sudah terjadi otomatis pengemudi dan penumpang tidak akan nyaman saat berada di kabin,” kata Didi.
Kemudian, bisa juga dilihat pada bagian suspensi apakah kondisinya tampak basah. Jika terlihat ada rembesan oli pada dari bagian atas ke bawah maka bisa jadi adanya kebocoran oli suspensi.
“Hal lainnya yang bisa dirasakan adalah, ketika mobil dipacu dalam kecepatan tinggi terutama ketika bermanuver maka akan terasa limbung. Ini tentu sangat berbahaya,” ucap Didi.
Untuk menghindari kondisi tersebut, Didi menyarankan pemilik mobil untuk menjaga suspensi agar tidak cepat rusak.
“Caranya mudah, cukup dengan perawatan berkala secara rutin 6 bulan sekali atau setiap 10.000 km. Serta jangan sembrono ketika berkendara, Misal main hajar lubang dan polisi tidur,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/08/180100715/jangan-tunggu-rusak-kenali-ciri-ciri-suspensi-mobil-bermasalah