Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luhut Bilang Hyundai dan LG Mau Buat Ekosistem Mobil Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali menegaskan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu produsen terbesar baterai lithium untuk kendaraan listrik alias electric vehicle (EV).

Pernyataan ini disampaikan karena Indonesia dipercaya memiliki cadangan bahan baku berupa mineral, nikel, dan kobalt yang melimpah, sebagai kunci di industri baterai lithium pada beberapa tahun mendatang.

Di sisi lain, pada saat yang hampir bersamaan, Eropa akan menggenjot penggunaan kendaraan listrik. Sehingga, permintaannya bakal membesar.

"Indonesia mampu memproduksi berbagai kebutuhan hidup sehari-hari kita, dari pagi hingga malam hari. Kita memiliki alat produksi yang mampu mengelola sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di masa mendatang, seperti nikel menjadi baterai listrik," katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/7/2020).

"Oleh karenanya, Indonesia harus mampu menjaga optimisme yang tinggi untuk melewati badai pandemi ini. Jadikan tantangan tersebut jadi batu loncatan kita," lanjut Luhut.

Lebih detail, ketika pengembangan bahan baku ini berjalan secara optimal maka Indonesia bisa jadi produsen baterai lithium besar pada 2026-2027.

"Dengan siapa kita kerja sama, kita kerja sama dengan LG dan Contemporary Amperex Technology (CATL). Karena tadi LG-Hyundai akan buat ekosistem kendaraan listrik di sini," kata Luhut.

Kemenperin Dorong IKM

Pada kesempatan sama, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) luncurkan kampanye #SemuanyaAdaDisini guna meningkatkan penjualan produk lokal hasil produksi Industri Kecil dan Menengah (IKM) di tengah pandemi dengan memanfaatkan teknologi digital.

Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, saat ini sudah ada 2.925 IKM yang terdaftar sejak kali pertama pendaftaran dibuka pada 5 Juni 2020.

Ia menjelaskan, program yang menjadi bagian dari kampanye 'Bangga Buatan Indonesia' tersebut, akan diisi dengan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan daya saing produk IKM dalam negeri. Serta memperluas pemasaran ke berbasis digital.

Pelatihan yang diberikan pada IKM seperti pengembangan kemasan produk, standardisasi, fasilitas perizinan, hingga peningkatan kekayaan intelektual. Kegiatan ini menggandeng perguruan tinggi hingga sejumlah e-commerce kenamaan di Indonesia.

"Tujuannya untuk menjaga eksistensi IKM di pasar online," katanya

Agus berharap, dengan adanya pelatihan-pelatihan tersebut dapat mengejar target pemerintah untuk mencapai 2 juta UMKM yang masuk ke e-commerce.

Ia menambahkan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini semua industri terguncang, tak terkecuali IKM. Menurut data BPS, sebanyak 4,2 juta IKM atau setara 99 persen dari jumlah industri yang ada dalam negeri telah terdampak.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/02/070200215/luhut-bilang-hyundai-dan-lg-mau-buat-ekosistem-mobil-listrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke