JAKARTA, KOMPAS.com - Perawatan pada sepeda motor dengan transmisi manual berbeda dengan motor yang bertransmisi otomatis. Umumnya, motor bertransmisi manual terdapat pada motor sport.
Perbedaan paling jelas adalah terdapatnya tuas kopling pada setang sebelah kiri. Tuas tersebut dioperasikan tiap pengendara akan melakukan perpindahan gigi.
Seiring dengan pemakaian, kabel yang menghubungkan tuas dengan kopling juga bisa putus. Tapi, ada juga faktor lainnya yang bisa membuat kabel kopling cepat putus.
Ribut Wahyudi, Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere, saat dihubungi Kompas.com, mengatakan, pada prinsipnya, kabel kopling memiliki pelumasan dari pabrikan. Selain itu, terdapat karet pelindung supaya air dan debu tidak masuk ke dalam kabel.
"Jadi, biasanya yang bikin cepat putus adalah pelumasannya yang kering atau habis, serta kabel kotor dengan air atau debu," ujar Wahyudi, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Tidak hanya kering dan kotor saja yang membuat kabel kopling cepat putus. Di beberapa kasus, terjadi juga kabel kopling cepat putus, padahal belum lama diganti.
Biasanya, hal tersebut dikarenakan posisi kabel yang tidak benar. Sehingga, kabel tidak dapat bergerak bebas atau tergesek-gesek komponen lain.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/30/162200715/penyebab-kabel-kopling-sepeda-motor-cepat-putus