JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak sedikit pemilik motor yang menganggap menyetel rantai cukup dengan membuatnya menjadi lebih kencang atau tidak kendur, padahal anggapan tersebut salah.
Kondisi rantai yang sudah kendur memang harus disetel ulang agar nyaman dan aman saat digunakan. Dengan catatan, kondisi rantai maupun gearnya masih dalam kondisi bagus dan belum aus.
Namun, bukan berarti harus menyetelnnya hingga sangat kencang.
Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere, Ribut Wahyudi, mengatakan, dalam menyetel rantai ada aturannya. Paling penting memastikan ketegangan rantai sebelum dan sesudah mendapatkan tekanan.
“Sesuai dengan standar pabrikan, biasanya sudah tertempel di pelindung atau penutup rantai, jarak ketegangan rantai antara dua sentimeter sampai dengan tiga sentimeter,” ujar Ribut saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/6/2020)
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan rantai motor kendur. Pertama, motor sudah aus atau rantai sudah saatnya dilakukan penyetelan ulang.
“Tetapi saat melakukan penyetelan juga jangan terlalu kencang karena akan berpengaruh dengan kondisi gir maupun rantainya. Rantai menjadi cepat aus kemudian menjadi molor,” kata Ribut.
Ribut melanjutkan, selain rantainya gir juga akan cepat aus dan yang lebih parah adalah rantai bisa putus.
“Namun juga tidak boleh terlalu kendur juga karena akan berpengaruh terhadap rantainya dan girnya. Malah kalau terlalu kendur, rantai bisa los dan keluar dari dudukan girnya,” katanya.
Jika kondisi tersebut tidak segera ditangangi, Ribut mengatakan, bukan tidak mungkin akan berpengaruh juga pada bahan bakar.
“Bensin bisa menjadi lebih boros karena perfoma kendaraan juga kurang bagus,” ucapnya.
Maka dari itu, Ribut menyarankan agar melakukan penyetelan rantai sesuai dengan standar pabrikan. Apabila rantai sudah tidak bisa dilakukan penyetelan berarti sudah saatnya diganti.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/29/130200915/jangan-asal-kencang-setel-rantai-motor-ada-aturannya