Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Plus Minus Duduk di Atas dan Bawah Saat Naik Bus Tingkat

JAKARTA, KOMPAS.com – Tipe bus double decker atau tingkat sudah mulai banyak beredar di Indonesia. Tipe bus tingkat juga memiliki pengalaman naik bus yang berbeda dengan model single deck karena bisa duduk pada posisi yang lebih tinggi.

Kemudian pada bus tingkat biasanya tidak hanya terdiri dari satu pilihan kelas saja. Misalnya pada bus tingkat milik PO Harapan Jaya, pada lantai bawah tersedia dua kursi sleeper atau rebah dan super luxury. Sedangkan di dek atas, tersedia kelas executive.

Jika diperhatikan, kelas yang lebih mewah biasanya ada pada lantai pertama, sedangkan pada dek atas memiliki konfigurasi kursi yang lebih banyak. Mengapa begitu?

Anggota Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya mengatakan, ada beberapa pertimbangan kenapa kelas yang lebih mewah pada bus tingkat bukan pada lantai atas.

“Pertama, dek bawah diisi lebih sedikit penumpang, jadi terasa lebih eksklusif. Kedua, penumpang tidak perlu repot turun-naik tangga,” kata Dimas saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/6/2020).

Selain itu, kursi pada kelas yang lebih mewah biasanya juga lebih lebar. Jadi menggunakan konfigurasi dua kursi di kanan dan satu di kiri (2 – 1) agar masih tersisa ruang untuk orang berjalan.

“Alasan terakhir yaitu jika duduk di bawah, body roll bus lebih sedikit terasa dibanding duduk di lantai dua,” ucap Dimas.

Namun memilih duduk di lantai bawah atau atas juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jika duduk di dek bawah, posisinya lebih rendah, jadi kuang bisa menikmati pemandangan. Lebih cocok untuk orang yang ingin beristirahat.

Sedangkan duduk di dek atas, pemandangannya lebih luas karena posisinya yang lebih tinggi. Kemudian jika duduk di baris depan, bisa melihat pemandangan lebih jelas lagi. Namun kekurangannya yaitu lebih silau karena terik matahari.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/26/124200915/plus-minus-duduk-di-atas-dan-bawah-saat-naik-bus-tingkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke