Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Rem Tangan Mobil Kurang Pakem?

JAKARTA, KOMPAS.com - Memastikan kondisi rem tangan yang prima menjadi keharusan bagi setiap pemilik kendaraan.

Mengingat fungsinya yang cukup krusial yaitu ketika mobil parkir, atau hendak berhenti di jalan menanjak atau menurun.

Jika kondisi rem tangan tidak prima atau tidak pakem, maka mobil bisa berpotensi menabrak objek atau kendaraan lainnya.

Rem tangan yang sudah tidak maksimal bisa disebabkan oleh beberapa hal. 

Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriadi, mengatakan, salah satu penyebab rem tangan rem yang kurang pakem biasanya karena setelan pada brake shoe.

“Bisa jadi karena setelah brake shoe-nya kurang turun, ini bisa dilihat juga dari tuas transmisinya yang menjadi saat tinggi saat posisi rem tangan aktif,” ujar Bambang kepada Kompas.com.

Bambang melanjutkan, untuk mengatasi kondisi ini bisa dilakukan dengan menyetel brake shoe melalui setelan pada tombol atau tuas rem tangan.

“Setelannya harus diturunkan, bisa melalui adjuster yang ada di komponen tromol rem atau dibagian bawah tuas rem tangannya. Sebaiknya ini dilakukan dibengkel resmi, oleh mekanik yang benar-benar paham,” katanya.

Sementara itu, Dealer Techncial Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi, menambahkan, kampas rem yang menipis juga bisa menjadi penyebab rem tangan tidak pakem.

“Kampas rem pada rem tangan biasanya bertahan hingga lebih dari 5 tahun, namun tidak final karena kembali ke kondisi masing-masing. Maka dari itu pemilik mobil sebaiknya memeriksakan kondisinya terlebih dahulu,” ujar Didi.

Tidak lupa Didi juga mengingatkan kepada pemilik mobil untuk rutin melakukan pengecekan pada bagian rem setiap setiap 10.000 km dibengekel resmi.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/24/112200415/mengapa-rem-tangan-mobil-kurang-pakem-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke