JAKARTA, KOMPAS.com - Meski tak menyebutkan jumlahnya, namun PT Nissan Motor Indonesia (NMI) telah menggakui ada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan di Indonesia pasca-penutupan pabrik.
Isao Sekiguchi, Presiden Direktur PT NMI, mengatakan, Nissan memang melakukan perpisahan dengan karyawan, dan merupakan keputusan yang sangat berat untuk dilakukan, terlebih kondisi perusahaan ditambah dengan adanya Covid-19 yang ikut melanda.
"Namun demikian, kami tetap mendukung karyawan untuk mendapatkan pekerjaan lain, mulai dari manufaktur sampai jenis lainnya. Kami mencoba melakukan semampu kami untuk mendukung karyawan beserta keluarganya untuk pekerjaan lain," ucap Sekiguchi dalam sesi interview dengan Kompas.com beberapa hari lalu.
Lebih lanjut, Sekiguchi menjelaskan ada karyawan yang akhirnya tetap bersama dengan Nissan, namun ditempatkan di luar Indonesia. Untuk jumlahnya sendiri, Sekiguchi tak merincikan secara detail.
Sementara sisanya, ada juga yang mengambil kesempatan bergabung dengan Mitsubishi di Indonesia yang mana merupakan aliansinya. Sekiguchi menjelaskan bila NMI tetap mencoba melakukan yang terbaik.
"Memang kami tak bisa melakukan untuk semuanya, tapi kami sudah berusaha mendukung semampu kami. Situasi ini menjadi momen yang cukup berat bagi kami, namun itu adalah keputusan yang harus kami ambil mengingat adanya tantangan finansial sebagai perusahaan," ucap Sekiguchi.
Lebih lanjut Sekiguchi menjelaskan meski tak lagi melakukan aktivitas produksi, namun Nissan akan tetap menjalankan operasinya di Indonesia. Bahkan dalam waktu dekat, sudah ada beberapa model baru yang siap untuk diluncurkan.
Pada Agustus nanti, NMI akan membawa Kicks e-Power ke Indonesia, setelah itu dilanjutkan dengan dua model lainnya pada Oktober atau ketika gelaran GIIAS 2020 berlangsung. Dari kedua model tersebut, salah satunya adalah kendaraan elektrifikasi, yakni Nissan Leaf.
Tak hanya itu, Sekiguchi juga menegaskan bila Nissan akan tetap menjamin pelayanan tetap berjalan seperti biasa. Mulai dari penjualan, perawatan kendaraan konsumen, sampai ketersediaan suku cadang.
"Poin pertama yang ingin saya sampaikan soal banyak pertanyaan atau anggapan bila Nissan akan keluar dari Indonesia, jadi saya tegas dengan jelas meski Nissan stop produksi, tapi kami tetap komitmen tak akan keluar dari Indonesia," ucap Sekiguchi.
"Kami akan tetap komitmen memberikan pelayanan bagi lebih dari 300 ribu konsumen kami di Indonesia, baik dari sisi penjualan, purna jual, termasuk suku cadang. Jadi Nissan tidak akan keluar dari Indonesia," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/24/070200315/nissan-mengakui-ada-phk-di-indonesia