Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisnis Mobil Bekas, yang Beli Jarang yang Jual Banyak

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang belum berakhir sampai detik ini, membuat pendapatan masyarakat berkurang bahkan hilang sama sekali. Salah satu yang terkena dampaknya adalah penjual mobil bekas.

Meski sudah memasuki minggu ke dua di era new normal, penjual mobil bekas masih mengeluh pendapatannya belum pulih sejak dua hingga tiga bulan terakhir.

Andri salah satu pemilik usaha mobil bekas di MGK Kemayoran mengatakan, penuruan pendapatan masih lumayan jauh sekitar 50 persen.

“Untuk penjualan mobil masih kurang peminatnya. Selain karena pandemi ini, juga berbarengan dengan anak-anak lulus sekolah. Jadi banyak yang masih menahan untuk beli mobil, kemungkinan difokuskan dulu uangnya untuk pendaftaran sekolah,” ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/6/2020).

Namun, Andi melanjutkan, untuk penawaran jual mobil bekas saat ini mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena kondisi ekonomi.

“Biasanya didominasi oleh mobil MPV seperti Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Tapi jarang kita ambil, karena mereka minta harganya juga tinggi,” katanya.

Andi mengaku, untuk kunjungan ke showroom sudah berkurang drastis selama pandemi. Penjualan yang dipasang pada beberapa platform jual beli mobil bekas juga sepi peminat.

Meski demikian, Andi menyebutkan bahwa penjualan mobil bekas masih didominasi oleh mobil dengan konfigurasi 7 seater.

“Beberapa konsumen yang masih mencari Toyota Innova, Honda CRV, MPV LCGC seperti Toyota Calya. Mungkin karena kebutuhan masyarakat terhadap kapasitas 7 penumpang yang membuat penjualan mobil tersebut masih stabil,” katanya.

Untuk mensiasatinya anjloknya penjualan dan harga jual yang turun, Andi memprioritaskan konsumen yang ingin membeli kendaraan secara tunai.

“Kami tidak memberikan diskon, namun menyesuaikan harga dengan platform jual beli mobil bekas. Saat ini kami juga prioritaskan pembayaran tunai karena beberapa finance memperketat uang muka yang cenderung tinggi bahkan hingga 40 persen,” ucap Andi.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/23/154200115/bisnis-mobil-bekas-yang-beli-jarang-yang-jual-banyak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke