JAKARTA, KOMPAS.com - Tren bersepeda kembali ramai belakangan ini. Banyak yang rela menggowes jauh untuk bersepeda. Tapi, ada juga dibawa menggunakan mobil, baru menggowesnya bersama teman-teman.
Jusri Pulubuhu, Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, ada beberapa penempatan pada mobil dalam membawa sepeda, yaitu di atas mobil, di belakang mobil, di bagasi, dan di dalam mobil atau kabin.
"Cara yang paling ideal sebenarnya membawanya di dalam mobil, kalau mobilnya berjenis minibus atau SUV. Kalau sedan, di bagasi atau di kompartemen penumpang," ujar Jusri, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Jusri menambahkan, untuk jenis sepeda full bike atau road bike, tentu harus melepas roda depan agar muat. Sedangkan kalau itu folding bike atau sepeda lipat, sepertinya tidak ada masalah.
"Tapi, penempatan sepeda di dalam kompartemen penumpang pun juga bisa berbahaya. Jika terjadi kecelakaan, jika sepeda tersebut tidak terikat bisa menjadi senjata mematikan untuk pengemudi atau penumpang," kata Jusri.
Jusri menyarankan, sebaiknya sepeda diikat dengan strap atau tali agar tidak bergerak. Sepeda bisa diikatkan pada bracket atau pegangan jok. Sehingga, sepeda tidak bergerak, dalam kondisi apa pun.
"Untuk penempatan sepeda di rak yang ada di atas atau belakang mobil, pengemudi harus sadar betul akan penambahan objek tersebut," ujar Jusri.
Sebab, jika ditempatkan di rak sepeda yang diikat di atas atau belakang mobil, pengemudi bisa saja kehilangan fokus dan lupa akan objek tambahan yang dibawanya di luar mobil. Akibatnya, sepeda bisa saja tersangkut objek lain.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/22/140200015/ini-cara-paling-aman-bawa-sepeda-menggunakan-mobil