JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor saat ini memang kerap menjadi pilihan terbaik para pengguna kendaraan untuk menembus kemacetan. Tentunya, menjadi hal yang penting untuk merawat motor secara berkala demi menjaga perfomanya.
Meski demikian, ada beberapa kebiasaan sepele yang bisa membuat motor cepat rusak jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama.
Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere, Ribut Wahyudi, mengatakan, setidaknya ada empat kebiasaan buruk pemotor yang bisa membuat kendaraannya cepat rusak.
1. Telat ganti oli
Melakukan servis berkala termasuk ganti oli yang sudah menurun kualitasnya, sudah menjadi kewajiban para pemilik kendaraan. Sesuai anjuran pabrikan, ganti oli dilakukan setiap kelipatan 3.000 km atau 4.000 km.
“Bila telat atau bahkan abai, bagian dalam mesin bisa cepat overheat, kinerja mesin menjadi tidak optimal, dan bisa berpengaruh juga kepada konsumsi bahan bakar, karena gesekan antar komponen semakin besar,” ujar Ribut kepada Kompas.com, Rabu (16/6/2020)
2. Mematikan mesin motor saat kondisi putaran mesin tinggi
Hal ini secara tidak sadar sering dilakukan pemilik motor, yaitu mematikan mesin ketika sepeda motor dalam kondisi putaran mesin tinggi. Mematikan langsung membuat mesin tak mendapat suplai oli yang maksimal.
“Saat mesin dimatikan secara mendadak, pergerakan kruk as juga akan berhenti dan sangat riskan untuk proses suplai oli. Biasanya pakai side stand atau saklar cut engine off,” kata Ribut.
3. Menggunakan bensin eceran
“Pengemudi tidak pernah tahu kandungan apa yang terdapat pada bensin tersebut, apakah dicampur atau tidak. Terparahanya, mesin motor bisa rusak dan menimbulkan korosi,” lanjut Ribut.
4. Menggunakan sparepart palsu
Salah satu alasan pemilik kendaraan menggunakan komponen palsu atau KW adalah karena perbandingan harga yang cukup besar. Selain durabilitasnya tidak sebagus produk original, sparepart palsu ternyata bisa berdampak negatif pada sepeda motor.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/18/194100115/sering-disepelekan-kebiasaan-ini-bisa-bikin-motor-cepat-rusak