JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah diperkenalkan sejak 6 tahun yang lalu, BMW harus menghentikan produksi mobil listrik i8. Disinyalir tren penjualan mobil crossover atau SUV yang lebih digandrungi ketimbang mobil sport, jadi alasan mobil ini disuntik mati.
BMW i8 dibekali mesin 1.500 cc TwinPower Turbo bertenaga 231 dk dan torsi maksimal 320 Nm. Mesin ini dikombinasikan dengan mesin elektrik BMW eDrive bertenaga 131 dk dan torsi 250 Nm.
Mesin ini sanggup melesatkan i8 dari diam hingga 100 kpj dalam hitungan 4,4 detik, dengan kecepatan maksimal 250 kpj, dan konsumsi BBM rata-rata 47,6 km per liter.
Di Indonesia, konsumen yang tertarik mobil ini harus menyiapkan dana sebesar Rp 3,499 miliar dalam kondisi off the road.
Melihat spesifikasinya, BMW i8 tentu bukan mobil yang buruk. Mobil ini bahkan sempat beberapa kali muncul di film layar lebar, salah satunya Mission Impossible: Ghost Protocol yang dibintangi Tom Cruise.
Dilansir dari Motor1, sejak diproduksi pada 2014, BMW i8 telah terjual sebanyak 20.500 unit di seluruh dunia.
Mobil hybrid ini rencananya akan masuk jalur produksi terakhir pada April 2020, namun proses ‘kematiannya’ tertunda pandemi Covid-19.
Kini setelah pabrik di Leipzig, Jerman, kembali beroperasi. BMW i8 model terakhir telah selesai diproduksi.
Unit terakhir yang keluar dari pabrik tersebut adalah i8 Roadster dengan warna Portimau Blue. Sayangnya sebagai model terakhir yang cukup ikonik, mobil ini tidak dilelang lantaran sudah terjual ke salah satu konsumen BMW di Jerman.
Penggemar BMW pasti berharap mobil ini akan diperpanjang usianya atau paling tidak mendapatkan generasi penerus, yang sama-sama mewarisi darah sport car.
Namun hal itu sepertinya tidak akan terwujud sesuai rencana para fans, sebab BMW i yang masih bertahan adalah i3, sebuah mobil listrik berwujud city car.
Sementara sub brand BMW i lainnya ada BMW iX3, SUV listrik yang sedang dipesiapkan. Selain itu juga BMW i4, calon sedan listrik pertama BMW untuk segmen mobil premium.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/18/132200415/bmw-i8-mobil-tom-cruise-di-mission-impossible-resmi-disuntik-mati