JAKARTA, KOMPAS.com – Mengendarai sepeda motor memang butuh keahlian, namun seiring waktu bisa dilatih. Salah satu yang perlu diasah adalah kebiasaan berkendara aman, meski awal-awal merasa canggung, tapi kerap dianggap sepele bikers, padahal bisa menyelamatkan hidup manusia di jalan.
Trainer Yamaha Riding Academy On Road dan Off Road, Setyo Suyarko mengatakan, ada dua kebiasaan sepele yang bisa dilakukan agar mengurangi potensi kecelakaan motor.
“Pertama yaitu menengok ke belakang saat ingin berkendara atau masuk ke jalan raya. Kebiasaan ini dilakukan untuk memastikan kondisi dari belakang benar-benar aman sebelum berkendara,” kata Setyo kepada Kompas.com, Selasa (17/6/2020).
Setyo juga mengatakan, jangan hanya mengandalkan kaca spion, karena tidak dapat menjangkau seluruh area yang ada di belakang. Menengok ke belakang bisa mencegah kita dari tabrak belakang ketika masuk ke jalan raya.
Teknik menengok sebelum mulai jalan ini, kalau sudah terbiasa maka akan dengan otomatis dilakukan setiap bikers kalau hendak berkendara. Teknik ini memang sepele, tapi masuk dalam materi safety riding level dunia, salah satunya Honda Motor Company Limited, Jepang.
“Kedua, ketika berhenti, biasakan kaki kiri yang turun ke aspal. Ini dilakukan untuk membiasakan kaki kanan stand by di pedal rem saat berhenti,” ucap Setyo.
Kadang kita berhenti tidak selalu pada area yang datar, dengan kaki kanan stand by di pedal rem, motor tidak akan bergerak. Untuk motor dengan kedua tuas rem ada di tangan seperti skutik, tetap disarankan agar menjadi kebiasaan dan tidak kaget saat naik motor model lain.
“Untuk motor matic sebenarnya tidak masalah mau kaki kanan atau kiri yang turun. Namun tetap disarankan kaki kiri yang turun ketika motor berhenti,” kata dia.
Terakhir, pastikan ketika ingin berhenti di tepi jalan, jangan mendadak. Sehingga saat bermanuver atau mengurangi kecepatan tidak mengganggu atau membuat kaget pengendara lain yang ada di belakang.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/18/114200215/kebiasaan-sepele-bikers-yang-bisa-menyelamatkan-hidup-manusia