Waspada Penipuan Servis Gratis Berkedok Suzuki Peduli Covid

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar informasi hoaks soal penawaran perawatan mobil gratis atas nama PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) melalui situs s.id/SuzukiPeduliCovid.

Program penipuan itu dikirimkan melalui pesan berantai atau broadcast massage untuk tujuan yang tak bisa dipertanggunjawabkan.

Menanggapi kondisi tersebut, PT SIS melalui keterangan resminya menyatakan bahwa program tersebut sepenuhnya bukan berasal dari Suzuki Indonesia. Dengan demikian, setiap informasi yang terdapat di dalamnya adalah hoaks.

Riecky Patrayudha, 4W, 2W, Marine Service Director PT SIS, mengatakan, bila Suzuki tak pernha mengeluarkan program berupa Suzuki Peduli Covid yang menawarkan perawatan mobil gratis dengan mengisi sejumlah data penting.

"Kami menduga ini adalah penipuan untuk mengumpulkan data konsumen karena SIS tak pernah mengeluarkan program tersebut. Kami selalu menginformasikan setiap program melalui surat resmi kepada semua diler, website, maupun media sosial," ujar Riecky dalam keterangan resminya, Rabu (17/6/2020).

"Untuk itu, pada Selasa (16/06) kami telah membuat laporan resmi pengaduan konten negatif berupa berita bohong kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika," kata dia.

Menurut Riecky, pelaku yang mengirimkan pesan berantai soal hoaks Suzuki Peduli Covid menawarkan perawatan mobil secara gratis.

Mulai dari pergantian oli, tune up, sparepart, balancing, spooring, checkup 32 part, bahkan sampai iming-iming gratis masker dan hand sanitizer.

Namun, sebelumnya konsumen diminta terlebih dahulu mengisi sejumlah data penting, seperti nama, alamat, nomor telepon, alamat e-mail, dan lain sebagainya.

Riecky menjelaskan bahwa semua program Suzuki Indonesia yang resmi akan tercantum pada situs www.suzuki.co.id serta media sosial Suzuki.

Selain itu, Suzuki juga menyediakan layanan bebas pulsa 24 jam yang bisa dimanfaaktan konsumen Suzuki untuk memastikan setiap program yang ditawarkan Suzuki.

"Kami harap konsumen kami tidak mudah tertipu dengan pesan hoaks tersebut," ujar Riecky.