JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai sepeda motor butuh keterampilan dan juga fokus yang tinggi. Sebab, banyak hal tak terduga yang bisa ditemui saat berkendara di jalan raya.
Salah satunya adalah saat menemui objek di tengah jalan saat sedang menikung. Kadang ada jalan raya yang tikungannya dilewati dengan kecepatan menengah.
Dalam kondisi tersebut, bisa saja ada objek yang menghalangi di tengah jalan, seperti kucing atau orang yang menyeberang, benda milik pengendara lain yang terjatuh, atau lainnya.
Jusri Pulubuhu, Founder dan Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, sebaiknya jangan pernah melakukan perlambatan (pengereman) pada saat menikung. Apalagi, posisi motor sudah cukup miring.
"Saat menutup gas saja, posisi motor akan kembali tegak, apalagi jika mengerem," ujar Jusri, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Jika remnya sampai mengunci, ban bisa kehilangan traksi atau selip. Jika ban belakang yang selip disebut oversteer, sedangkan ban depan selip disebut understeer.
"Cara menyikapi kondisi tersebut yang benar adalah tegakkan dulu posisi motor, baru lakukan perlambatan. Setelah motor dalam posisi tegak, baru mengerem. Saat objek sudah dilewati, baru menikung kembali," kata Jusri.
Sebab, motor-motor yang banyak beredar di jalan belum memiliki teknologi Lean Control, seperti yang ada pada motor gede (moge) premium.
"Lean Control ini akan membuat motor ke posisi tegak apabila pengendaranya melakukan pengereman saat menikung atau motor dalam posisi miring," ujar Jusri.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/17/193200715/teknik-yang-benar-hindari-objek-di-tengah-jalan-saat-menikung