JAKARTA, KOMPAS.com - Konsumsi atas kebutuhan tersier seperti kendaraan bermotor untuk kebutuhan pribadi diprediksi mengalami perlambatan hingga akhir tahun imbas pandemi virus corona (Covid-19).
Hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat Indonesia memilih untuk menunda pembelian sementara dan memprioritaskan belanja pada kebutuhan pokok selama pandemi berlangsung.
Bahkan, ada konsumen yang melakukan penundaan belanja otomotif hingga kuartal II/2021 atau April-Juni tahun depan.
Demikian hasil survei MarkPlus Inc yang dilakukan kepada responden terhadap rencana pembelian produk otomotif baik sepeda motor maupun mobil.
"Survei ini kami lakukan dengan melibatkan 105 responden selama 8-12 Mei 2020. Lokasi mereka hampir setara, 50-50 antara di Jabodetabek dan luar Jabodetabek," kata Senior Associate MarkPlus Inc., Nadya Prasetyo dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Berdasarkan riset tersebut, sebanyak 73 persen dari itu awalnya berencana membeli sepeda motor dan 42 persen sisanya memiliki rencana belanja mobil pada tahun ini.
Namun, rencana itu terpaksa ditunda akibat pandemi. Secara rinci, ada 27 persen yang mengatakan baru akan memikirkan kembali soal kendaraan baru setelah kuartal kedua 2021.
Kemudian, terdapat 15 persen yang bakal membeli di kuartal satu tahun depan. Sementara sisanya memutuskan ingin belanja mobil atau motor tahun ini usai pandemi mereda.
Menurut hasil survei, secara umum masih ada sekitar 48 – 49 persen masyarakat yang tetap berniat punya kendaraan baru pada 2020. Ada yang telah melakukannya pada kuartal satu dan kuartal dua kemarin, dengan porsi masing – masing 10 persen.
Sekitar 7 persen mengatakan akan menggelontorkan uang untuk kendaraan baru pada kuartal tiga 2020 ini. Sisanya, 22 persen, baru akan mencari – cari kendaraan pada kuartal empat atau akhir tahun nanti.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/16/180100415/konsumen-otomotif-pilih-tunda-beli-kendaraan-di-2020