JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki era new normal, tidak sedikit masyarakat yang sudah melakukan berbagai aktivitas di luar rumah. Berbagai sektor transportasi pun sudah normal kembali, salah satunya adalah taxi online.
Meksi demikian, berbagai protokol kesehatan tetap diterapkan untuk meminimalisir penyebaran virus tersebut. Mulai dari menggunakan masker hingga sekat partisi antara driver dan penumpang.
Salah satu pencegahan penyebaran virus Covid-19 yang dinilai cukup ampuh yaitu dengan berdiam di rumah. Pasalnya, bila beraktifitas menggunakan alat transportasi seperti mobil ternyata juga berpotensi jadi penyebaran virus tersebut.
Dokter umum Rumah Sakit Pertamina Bina Medika, Daniel Bramantyo, mengatakan, penyebaran virus di dalam mobil bisa saja terjadi melalui droplet (air liur) yang menempel di bagian kabin, atau sirkulasi udara (AC mobil).
“Droplet bisa menyebar saat seseorang bernapas, berbicara, batuk dan bersin. Misal, penumpang yang terjangkit virus menaiki taksi online kemudian bersin di dalam mobil. Si penumpang tersebut memiliki peluang untuk menularkan ke orang lain yang berada di mobil atau yang naik mobil itu setelahnya” ujar Daniel saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/6/2020).
Hal ini bisa terjadi lantaran sirkulasi udara dalam mobil yang tidak keluar, hanya berputar di situ-situ saja.
Maka dari itu, Daniel mengimbau, baik pengemudi dan penumpang untuk selalu menggunakan masker dan membuka sedikit kaca mobil untuk filter udara saat naik taxi online.
Tidak lupa, Daniel juga mengingatkan bagi pengemudi maupun pengguna taxi online untuk selalu menjaga kebersihan diri dan terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Sebelum naik transportasi umum, sebaiknya mengelap terlebih dahulu handle pintu atau sesuatu yang ingin kita sentuh dengan menggunakan tisu basah yang mengandung alkohol,” kata Daniel.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/12/134100015/bisakah-virus-menyebar-melalui-sirkulasi-udara-mobil-