JAKARTA, KOMPAS.com – Ban merupakan komponen penting yang ada pada mobil. Bayangkan saja, hanya ban yang menempel ke aspal dari kendaraan kita, sehingga kalau tidak dalam kondisi baik, potensi kecelakaan sangat mungkin terjadi.
Artinya, kondisi ban mutlak wajib diperhatikan, jangan sampai menggunakan karet bundar yang sudah botak.
Ban yang botak sangat berbahaya jika dipakai, apalagi saat hujan atau becek. Ban yang botak tidak bisa mengalirkan air keluar, sehingga bisa menyebabkan aquaplaning.
Sebenarnya ada indikator yang menunjukkan keausan ban, yaitu Tread Wear Indicator (TWI). Tanda ini bisa menunjukkan tingka keausan ban. Penggantian ban sebaiknya dilakukan ketika TWI sudah keliahatan pada telapak ban.
On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk., Zulpata Zainal mengatakan, tanda TWI bisa dilihat dari segitiga yang ada pada dinding ban, namun TWI nya sendiri bisa dilihat dari telapak ban.
Segitiga yang ada pada dinding ban dibuat untuk menunjukkan dimana TWI berada pada telapak bannya. TWI berbentuk lapisan karet dengan tinggi 1,6 mm di setiap groove dari bannya,” kata Zulpata kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Zulpata juga menambahkan kalau lapisan TWI pada telapak ban sudah terlihat, berarti ban sudah tidak direkomendasikan lagi untuk dipakai pada permukaan basah, namun kalau di jalan yang kering bukan menjadi masalah.
Oleh karena itu, sebelum mengemudi sebaiknya cek TWI pada setiap ban. Jika sudah melewati batas TWI, harus lebih berhati-hati ketika melewati jalan yang basah atau genangan air.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/12/124200815/perhatikan-twi-ban-mobil-sebelum-mengemudi