JAKARTA, KOMPAS.com - Ban merupakan salah satu komponen mobil yang harus selalu dipastikan baik kondisinya. Namun, sebagai pengemudi kita sering tidak sadar bahwa tekanan angin ban mobil berlebih atau bahkan kurang.
Terutama bagi pengemudi pemula, atau newbie, akan sulit merasakan gejala ban kempis pada kendaraannya.
On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal, mengatakan, ciri-ciri ban kempis memang akan sulit dirasakan oleh pengemudi pemula.
“Bagi sebagian orang yang sudah sering berkendara sebetulnya bisa merasakan gejala ban kempis, seperti kendaraan terasa berat, stabilitas kurang, daya pengereman kurang, hingga kedaraan terkadang bisa mengarah ke satu arah atau tidak lurus,” kata Zulpata saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/6/2020).
Selain itu, hentakan ketika kendaraan memasuki lubang atau membentur benda keras juga akan lebih terasa di badan pengemudi.
“Namun, pengemudi pemula biasanya tidak menyadari kondisi tersebut. Maka dari itu, kalau mau aman atau tahu kondisi tekanan angin ban secara langsung pada kendaraan, sebaiknya pasang alat Tire Presssure Monitoring System (TPMS),” kata Zulpata.
Biasanya, pada beberapa mobil kelas menengah keatas sudah dibekali alat ini oleh pabrikannya. Tetapi jika belum ada fasilitas ini, Zulpata mengatakan pemilik mobil bisa melakukan pemasangan sendiri.
“Memasangnya sangat mudah, newbie pasti bisa. Tinggal ganti semua tutup pentil ban, lalu monitornya dipasang dalam kabin. Pengemudi langsung bisa melihat tekanan angin ban pada semua posisi,” katanya.
Sistem pemasangan TPMS ada dua macam, yaitu yang dipasang langsung sebagai pengganti tutup pentil atau seluruh pentil bannya diganti (tidak hanya pentil ban saja).
“Untuk segi harga variatif, mulai dari Rp 200.000 hingga di atas Rp 1 juta,” ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/11/142447615/modus-teriak-ban-kempis-ini-ciri-ciri-ban-mobil-kalau-kempis