JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir rob yang terjadi di kawasan Jakarta Utara, Pantai Mutiara Sabtu lalu menyebabkan, beberapa kendaraan terendam banjir.
Kondisi seperti itu tentu menyulitkan para pemilik mobil, khususnya pemilik mobil matik.
Owner Worner Matic, bengkel spesialis matik, Hermas Efendi Prabowo, mengatakan, biaya servis atau perbaikan pada mobil matik memang lebih mahal dibandingkan dengan mobil manual.
“Hal ini karena, mobil manual perpindahan giginya dilakukan secara mekanis. Sedangkan pada mobil matik, perpindahannya dilakukan elektrik dengan dukungan modul kontrol atau TCM (Transmission Control Module),” ujar Hermas, saat dihubungi Kompas.com.
Hermas menambahkan, terdapat dua komponen yang tidak ada di transmisi manual tetapi ada di transmisi matik, yaitu kelistrikan matik dan TCM.Tentu pengecekan dan perbaikan dua komponen tersebut memiliki biaya tambahan.
Namun, ketika bicara kisaran harga, Hermas mengatakan, tergantung dari tipe mobil matiknya.
“Biasanya, untuk kisaran harga berada di angka Rp 5 jutaan hingga Rp 15 jutaan. Sebab, ada perbedaan nilai investasi teknologi matik dan non matik dari aspek kelistrikan dan komputer,” katanya.
Oleh sebab itu, penanganan yang tepat waktu dan orang yang tepat sangat diperlukan untuk mencegah kerusakan semakin parah.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/09/195532415/biaya-perbaikan-mobil-matik-yang-kena-banjir-lebih-mahal-dari-manual