JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang mengabaikan kendaraannya selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sehingga, mobil menjadi susah dihidupkan ketika ingin digunakan.
Dalam kondisi tersebut, komponen yang dianggap bermasalah duluan pasti adalah aki. Tapi, jika sudah diganti dengan aki yang baru masalah yang sama tetap muncul, bisa saja sumber permasalahan tersebut datang dari alternator.
Alternator berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik yang digunakan untuk menyuplai kebutuhan listrik yang ada pada kendaraan. Cara mengeceknya cukup mudah, karena biasanya ada indikatornya di panelmeter.
"Kalau di mobil lama, alternator rusak itu bisa diketahui dari lampu indikator aki menyala. Tapi sekarang, dengan adanya ECU, bisa saja lampu indikator mesin yang menyala," ujar Didi Ahadi, Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Didi menambahkan, saat alternator mobil mulai bermasalah, biasanya lampu mobil juga akan terlihat redup saat mobil dalam keadaan diam (idle). Lampu mobil akan kembali terang saat rpm tinggi. Jika hal ini terjadi, maka besar kemungkinan alternator yang bermasalah.
"Banyaknya aksesori aftermarket yang dipasang di mobil juga bisa mempengaruhi kinerja alternator. Dampaknya, pengisian aki oleh alternator akan mengalami gangguan dan aki akan cepat melemah alias tekor," kata Didi.
Dengan penambahan aksesori kelistrikan yang berlebihan, beban pada alterntor atau aki menjadi berlebih. Sehingga, mobil bisa saja menjadi sulit untuk dihidupkan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/25/110100115/kelistrikan-mobil-bermasalah-jangan-langsung-salahkan-aki