JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa orang yang belajar menyetir lebih memilih menggunakan mobil dengan transmisi matik. Di mobil matik, tuas transmisinya terdapat dua model, yakni lurus atau straight dan zig-zag.
Model zig-zag diciptakan karena alasan keamanan ketika berkendara. Sebab, tiap tingkatan posisi transmisi, mulai dari P-R-N-D-L tidak lagi sejajar, tapi dibuat bertingkat atau memiliki alur.
Kepala Bengkel Auto2000 HR. Muhammad Surabaya Andreas Totok mengatakan, tuas transmisi model seperti ini lebih aman digunakan bagi pengendara pemula atau yang baru belajar menggunakan mobil dengan transmisi otomatis.
"Justru dengan tuas model bertahap atau gate lebih aman digunakan pengemudi awal atau yang baru beralih dari manual ke matik. Dengan adanya tingkatan, membuat pengendara harus melihat dan memperhatikan bila tuas sudah dipindahkan pada posisi yang tepat, tidak hanya berdasarkan perasaan saja," kata Totok, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Totok menambahkan, dibuatnya model bertingkat atau zig-zag pada tuas transmisi matik karena untuk menjaga ketepatan saat memindahkan dari satu posisi ke posisi lain. Selain itu, juga untuk memastikan bila posisinya tak mudah untuk bergeser.
Sebab, salah satu kecenderungan pengendara mobil manual adalah kerap meletakkan tangan kirinya pada tuas persneling. Perilaku ini dilarang ketika sedang mengendarai mobil matik, apalagi bila model tuasnya lurus.
"Karena masalah kebiasaan tangan kiri di tuas transmisi, saat mengendari mobil matik potensi tergesernya tuas tanpa disadari bisa terjadi. Tapi kalau model tuasnya zig-zag, itu kan kecil sekali potensi tergesernya, atau bisa dibilang tak mudah bergeser ketika tak sengaja tersenggol saat berkendara," ujar Totok.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/22/160200015/tuas-transmisi-model-zig-zag-di-mobil-matik-lebih-cocok-untuk-pemula-