Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Shockbreaker Bocor, Haruskah Diganti Baru?

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem peredam kejut atau yang biasa dikenal shockbreaker pada sepeda motor merupakan salah satu komponen yang penting saat berkendara.

Salah satu permasalahan yang cukup sering dialami oleh pengendara adalah shockbreaker yang bocor.

Ketika hal ini terjadi, tidak sedikit pemilik kendaraan yang memilih untuk menyervis shockbreaker yang bocor ketimbang ganti yang baru. Hal tersebut biasanya dilakukan agar biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak.

Meski demikian, pemilik kendaraan harus tetap memperhatikan soal daya tahan. Shockbreaker yang bocor yang kemudian diservis tidak akan bisa bertahan lama jika memang kondisinya sudah parah.

Technical Service Division Astra Honda Motor (AHM), Endro Sutarno, mengatakan, untuk shockbreaker belakang apabila bocor harus diganti dengan yang baru, karena tidak ada part dan cara penggantian silnya.

“Berbeda dengan shockbreaker depan, penyebab kebocoran mungkin dari oli sil sudah tidah bagus atau as-nya baret. Kalau hanya sil saja dan as-nya masih bagus bisa diganti dan bisa awet. Tetapi kalau as-nya memang sudah jelek tidak menjamin,” ujar Endro saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/05/2020)

Endro melanjutkan, bocornya oli sil dan pipa bisa dikarenakan karena kotoran yang banyak dan menempel pada as sehingga bisa mengakibatkan bocornya sil.

“Bisa diakali as-nya diamplas lagi dibuat jadi rata lagi, tapi kalau sudah seperti itu tidak menjamin akan awet. Tergantung pada pemakaiannya,” katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/19/191500315/shockbreaker-bocor-haruskah-diganti-baru-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke