Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kesalahan Fatal Pengguna Mobil Transmisi Matik yang Bikin Mesin Jebol

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudi mobil transmisi matik bisa dikatakan lebih simpel, dan mudah jika dibandingkan mobil dengan jenis manual.

Pengemudi cukup menginjak pedal gas dan mobil akan berjalan sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.

Berbeda halnya dengan mobil manual yang masih harus menyesuaikan kapan waktunya memindah gigi transmisi dan menginjak pedal kopling.

Meski begitu, ternyata mengemudikan mobil dengan transmisi otomatis juga tidak boleh sembarangan. Ada hal-hal yang benar-benar perlu diperhatikan oleh pengemudi.

Terutama dalam menggeser tuas transmisi dan juga saat berakselerasi. Jika tidak, bukan tidak mungkin komponen di transmisi akan mudah rusak.

Hermas Efendi Prabowo, Pemilik bengkel spesialis Worner Matic mengatakan, saat mengendarai mobil matik pengemudi harus menggunakan perasaannya.

“Mengemudikan mobil matik itu tidak boleh kasar, harus dengan perasaan. Berbeda dengan mobil manual,” kata Hermas kepada Kompas.com belum lama ini.

Dua kesalahan fatal pengemudi mobil matik

1. Terlalu cepat menggeser gigi transmisi

Mobil matik juga memiliki tuas gigi transmisi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pengemudi. Seperti saat berjalan lurus, mundur, berjalan di tanjakan bahkan saat parkir.

Hermas mengatakan, ada yang harus diperhatikan oleh pengemudi saat hendak menggeser gigi transmisi, yaitu jangan terlalu cepat saat memindahkan tuas transmisi.

“Misalkan saat akan parkir, mobil hendak maju atau pun mundur, dalam posisi belum berhenti tapi tuas transmisi sudah digeser,” ucapnya.

Kesalahan ini menurutnya bisa fatal jika terus dilakukan. Bukan tidak mungkin, komponen transmisi mobil juga akan rusak atau jebol.

“Bisa rontok komponennya, jadi sebelum menggeser tuas transmisi pastikan posisi mobil harus benar-benar berhenti dulu baru digeser,” ujarnya.

2. Cepat berakselerasi

Saat mengemudikan mobil bertransmisi otomatis, hal lain yang wajib diperhatikan adalah saat berakselerasi atau hendak berjalan.

Hermas menambahkan, sebaiknya pengemudi tidak langsung melakukan akselerasi dengan cepat sesaat setelah tuas transmisi digeser ke posisi D.

“Saat baru tuas transmisi baru digeser, jangan langsung berakselerasi. Masih perlu sedikit waktu agar presisi,” tutur Hermas.

Perilaku tersebut, menurutnya, menjadi salah satu penyebab usia komponen transmisi tidak awet.

“Banyak yang melakukannya dan ini membuat transmisi mudah rusak,” katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/19/134200815/kesalahan-fatal-pengguna-mobil-transmisi-matik-yang-bikin-mesin-jebol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke