Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berapa Lama Durasi Ideal Panaskan Mesin Mobil saat PSBB?

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjaga kondisi mobil agar tetap prima merupakan suatu kewajiban tak tertulis bagi setiap pemilik.

Salah satu caranya ialah dengan memanaskan mesin dengan rutin meski kondisi mobil jarang digunakan saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti sekarang ini.

Menurut Head of After Sales & CS Operation Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto, dalam memanaskan mobil ada beberapa hal yang patut diperhatikan.

Supaya, kegiatan tersebut berlangsung optimal dan tidak buang-buang bensin dan waktu.

"Pertama, menyalakan mesin cukup 10-15 menit saja dengan knalpot menghadap keluar rumah, jangan ke tembok. Hal itu dilakukan supaya gas buang mobil (karbon monoksida) tidak terhirup orang rumah secara langsung," katanya dalam diskusi virtual belum lama ini.

Kemudian, perhatikan indikator tangki bahan bakar pada mobil. Pastikan dalam keadaan penuh untuk menghindari udara yang terjebak dalam tangki, sehingga menyebabkan kondensasi udara menjadi air.

"Jika ada kandungan air apalagi banyak, bisa mengganggu kinerja bahan bakar dan menjalar ke mesin mobil," ucap Budi.

"Lebih bagus kalau saat memanaskan mobil sekalian dibawa keluar, cukup keliling komplek saja. Jadi posisi tapak ban saat parkir kembali tidak sama. Itu supaya meminimalisir gejala flat tire," lanjutnya.

Adapun putaran ideal mesin  ketika dibawa jalan sembari dipanaskan, ialah pada RPM 1.500. Putaran ini dianggap paling baik untuk menjaga performa baterai mobil dalam menyimpan tenaga listrik.

"Paling tidak ini cukup lakukan tiga kali sehari saja," kata dia lagi.

Pada kesempatan sama, Budi juga menjelaskan memanaskan mobil bermanfaat, yaitu membantu oli mencapai celah-celah mesin sempit yang perlu dilumasi. Ketika didiamkan lama, oli akan turun sehingga bagian atas mesin mengering.

Memanaskan mobil juga mampu mengurangi potensi kebocoran kompresi. Ada bagian tertentu pada komponen mesin yang memang sengaja tidak dibuat presisi. Komponen tersebut akan dengan sendirinya kembali presisi ketika terkena panas.

Hal inilah yang mencegah kebocoran kompresi. Kebocoran ini menyebabkan campuran bahan bakar dan udara tidak terbakar dengan sempurna. Akibatnya, tenaga yang dihasilkan jadi kurang optimal dan mobil jadi boros bahan bakar.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/18/074200715/berapa-lama-durasi-ideal-panaskan-mesin-mobil-saat-psbb-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke