Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Industri Sepeda Motor Berharap PKB Tidak Naik di Tengah Pandemi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) butuh peran serta pemerintah untuk menjaga industri roda dua tetap menggeliat di tengah hantaman pandemi Covid-19 atau virus corona.

"Harapan kita pemerintah memperhatikan industri otomotif khususnya roda dua, jangan diberikan beban, dibantu supaya bisa berjalan," kata Ketua Umum AISI Johannes Loman, di sesi tanya jawab seminar daring, Jumat (15/5/2020).

Loman mengatakan, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan cara meninjau banyak sektor yang berkaitan dengan industri roda dua, termasuk soal Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

"Seperti yang dalam hal ini misalnya STNK, apakah perlu untuk ditahan dulu agar tidak naik, karena biasanya naik setiap tahun, dengan kondisi sulit ini perlu juga jadi perhatian," katanya.

Di sisi lain, Loman mengatakan AISI terus berkomunikasi dengan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk terus memperhatikan kondisi lembaga pembiayaan.

Sebab kata Loman, lembaga pembiayaan sangat penting dalam industri otomotif khususnya sepeda motor. Sebab saat ini 70 persen konsumen di Indonesia membeli motor lewat skema kredit.

"Seperti kita ketahui bahwa finance company saat ini mengalami masalah juga dalam hal collection dan juga pendanaan. Jadi relatif mereka sangat selektif, sehingga jumlahnya juga menurun drastis," katanya.

Loman mengatakan pandemi membuat syok industri motor nasional. Proyeksi penjualan motor nasional sebesar 6,4 juta unit tidak bakal tercapai tahun ini. Sebaliknya kemungkinan bisa turun sampai 50 persen.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/16/092200815/industri-sepeda-motor-berharap-pkb-tidak-naik-di-tengah-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke