JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja industri otomotif dunia tengah mengalami pelemahan secara signifikan pada April 2020, imbas pandemi virus corona alias Covid-19 sejak awal tahun.
Menurut catatan Society of Motors Manufacturers and Traders (SMMT), sebagaimana dilansir Reuters, capaian penjualan mobil di Inggris awal kuartal II/2020 menunjukkan penurunan hingga 97 persen, atau terendah sejak tahun 1946, yaitu 4.321 unit.
Sementara di Brazil dan Meksiko, produksi mobil anjlok 99 persen menjadi 5.569 unit dibandingkan bulan sebelumnya, selama April. Padahal, biasanya negara tersebut mampu menghasilkan lebih dari setengah juta unit mobil dalam sehari.
Indonesia sendiri, sebagaimana disebutkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sedang mengalami pelemahan penjualan hampir 90 persen dari Maret 2020.
Penjualan retail mobil di Indonesia selama April hanya mencapai 24.276 unit atau turun 60 persen dari bulan sebelumnya. Sementara penjualan dari pabrik ke diler jadi 7.871 unit dari 76.800 unit.
Fu Bingfeng, Presiden Organisasi Kendaraan Bermotor Internasional (OICA) menjelaskan bahwa hal ini terjadi lantaran ketidakstabilan pasokkan komponen dari China, pascapenguncian wilayah untuk mencegah penyebaran wabah, serta adanya pembatasan aktivitas oleh pemerintah terkait.
Meski demikian, ia percaya sektor ini akan tetap kokoh dan bisa pulih dalam waktu cepat. Apalagi, kini industri otomotif China perlahan mulai bangkit.
"Saya tidak ragu menyatakan bahwa industri otomotif dunia, seperti yang sudah dilakukan berkali-kali di masa lalu, akan membuktikan kekuatan dan ketahanannya dalam menghadapi krisis. Kita akan bangkit," katanya.
Fu juga menyebut, berbagai asosiasi industri otomotif nasional yang tergabung dalam OICA sedang terlibat erat dalam dialog konstruktif bersama otoritas di masing-masing negara untuk merancang skenario yang bisa melonggarkan dampak dari pandemi ini.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/15/184346515/industri-otomotif-anjlok-signifikan-mampukah-segera-bangkit