2 Karyawan Positif Covid-19, Toyota Jamin Keamanan Produk dan Layanan

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang karyawan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dinyatakan positif Covid-19 usai menjalani pemeriksaan kesehatan melalui tes Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab test Corona.

Dalam keterangan resmi TMMIN, disebutkan bila satu karyawan berusia 30 tahun didiagnosis Covid-19 meskipun tak menunjukan gejala apapun, alias orang tanpa gejala (OTG).

Karyawan tersebut berusia 30 tahun yang merupakan pegawai kantor (non-produksi) di Pabrik Sunter TMIIN, Jakarta Utara.

Dijelaskan juga bila sebelumnya karyawan tersebut melaksanakan work from home (WFH) selama dua pekan, dan kini tak melakukan aktivitas pekerjaan sejak terindikasi dalam pemeriksaan kesehatan.

TMIIN mengklaim kondisi karyawannya tersebut saat ini cukup baik, namun masih tetap menjalankan prosedur isolasi di rumah sakit sambil menerima penanganan medis.

Selain di Sunter, satu karyawan laki-laki dengan usia sekitar 20 tahunan yang bekerja sebagai operator di Pabrik Karawang TMIIN, Jawa Barat, juga terkonfirmasi Covid-19 pada 12 Mei 2020.

Dengan adanya kasus Covid-19 tersebut, TMIIN segera melakukan penanganan secara menyeluruh kepada karyawan tersebut. Sesuai prosedur dan sebagai pencegahan, TMIIN juga telah melaksanakan protokol kesehatan seperti deep cleaning, trace & test, serta protokol kesehatan lainnya.

Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam mengatakan, seluruh aktivitas manufaktur dan penjualan, tidak terdampak dengan dugaan dan diagnosa Covid-19 tersebut. Bakan TMIIN menjamin keamanan seluruh produk dan jasa layanan Toyota.

"Kami terus melaksanakan aktivitas pencegahan penyebaran dan infeksi Covid-19 di setiap tahap produksi dan penjualan mobil Toyota Indonesia bahkan hingga ke pelanggan melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat dan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan karyawan di bidang kesehatan," ucap Bob dalam keterangan resminya, Rabu (13/5/2020).

Sesuai dengan rencana, TMIIN pun sejak 11 Mei lalu sudah melakukan penghentian sementara kegiatan operasional produksi hingga 1 Juni 2020 mendatang.

Hal ini didasari berbagai pertimbangan, termasuk lantaran stok untuk pasar sudah tercukupi dan libur Idul Fitri.