JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengaku tidak puas dengan pencapaian penjualan mobil di Indonesia pada periode April 2020 yang turun drastis imbas pandemi virus corona alias Covid-19.
Menurut data yang diperoleh Kompas.com, penjualan retail kendaraan bermotor roda empat di pasar domestik selama April turun 60 persen dari 60.447 unit di Maret jadi 24.276 unit.
Sementara penjualan dari pabrik ke diler (wholesales), anjlok hampir 90 persen, dari 76.800 unit jadi 7.871 di periode yang sama.
"Kami cukup kecewa sebenarnya dengan hasil itu karena turun jauh dari perkiraan. Tapi kita akan coba lihat lagi mengapa bisa sangat tertekan," kata Ketua III Gaikindo, Rizwan Alamsjah dalam diskusi virtual, Kamis (14/5/2020).
Berdasarkan perhitungan asosiasi, lanjut Rizwan, dengan target tahunan mencapai 600.000 unit, setidaknya penjualan mobil per bulan selama kuartal II/2020 bisa mencapai sekitar 20.000 unit.
"Proyeksi kami penjualan April-Mei-Juni-Juli ialah yang terendah dalam tahun ini. Jika pada kuartal pertama penjualan sudah mencapai 250.000 unit, setidaknya dalam empat bulan itu (kuartal II/2020) bisa 100.000 unit. Kemudian sisanya, 250.000 unit di Agustus-Desember," katanya.
"Kita harap bulan ini (Mei) tidak begitu tertekan, sehingga bisa mencapai target. Jika hasil penjualan (April-Juni) lemah, tidak menutup kemungkinan kita akan kaji ulang (target)," lanjut Rizwan.
Pada kesempatan terpisah, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menyatakan bahwa penurunan penjualan itu terjadi karena banyak pabrik menghentikan sementara operasionalnya, seiring dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Sementara penjualan retail yang masih stabil disebabkan permintaan mobil di luar Jabodetabek masih cukup tinggi.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/14/181750415/penjualan-mobil-di-april-2020-anjlok-gaikindo-kecewa