JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian pemilik mobil ada yang terpaksa parkir kendaraan di tempat terbuka karena tak memiliki garasi. Meski dirasa aman, tapi sebenarnya ada kerugian di balik parkir tanpa atap.
Apalagi, di saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti sekarang ini, di mana mobil jadi jarang digunakan. Tak sedikit orang yang membiarkan mobilnya berada di tempat terbuka selama berhari-hari.
Mobil yang diparkir di ruangan terbuka, seperti di depan rumah, biasanya banyak kotoran yang menempel di bodi atau kaca. Kotoran ini bisa berasal dari getah pohon, jika parkir di bawah pohon, atau feses burung.
Sayangnya, masih banyak yang menganggap sepele bila mobilnya terkena getah atau kotoran burung. Padahal, kotoran tersebut juga berpotensi merusak cat mobil.
"Noda yang sulit dihilangkan meskipun mobil masuk salon adalah getah pohon, kotoran hewan khususnya burung atau kelelawar, dan juga tetesan air AC rumah tangga," kata Ario Hadi, Operation Manager Autospa Bekasi, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Ario menambahkan, bila terdapat kotoran berupa getah pohon atau kotoran burung yang menempel di bodi mobil, sebaiknya sesegera mungkin langsung dibersihkan.
Untuk membersihkannya, siram air terlebih dahulu, baru dilap menggunakan lap basah atau tisu yang sudah dibasahi.
"Zat dari getah atau kotoran itu memiliki asam yang tinggi, cepat menyerap. Sehingga jika dibiarkan akan semakin sulit hilang. Jadi lebih baik dibersihkan langsung," ujar Ario.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/13/112200715/jangan-sepelekan-kotoran-burung-pada-bodi-mobil