JAKARTA, KOMPAS.com – Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dan sekitarnya, kondisi jalan yang sepi telah meningkatkan kasus tindak kejahatan, seperti begal atau perampasan kendaraan bermotor dengan kekerasan.
Kasusnya pun sudah sering terjadi, bahkan pelaku tak segan-segan melukasi korbannya dengan senjata tajam. Tak jarang pelaku juga berjumlah lebih dari satu orang, sehingga membuat korban ciut.
Agar peristiwa seperti ini tidak terulang, Training Director Safety Defensive Consultant (SDCI) Sony Susmana, menyarankan, para pengemudi agar tidak berkendara saat kondisi sudah malam.
“Karena sekarang kondisinya ribuan napi dibebaskan, dan banyak orang yang kelaparan. Idealnya keluar maksimal sekitar jam 7 malam, artinya suasana masih hidup,” ujar Sony, dalam wawancara virtual belum lama ini.
“Atau sebelum buka puasa sudah rencana untuk pulang. Kalaupun harus buka di luar, segera pulang habis itu, karena kondisinya semakin malam makin rawan,” katanya.
Sony menambahkan, apabila terpaksa berkendara sepeda motor pada malam hari, usahakan tidak sendirian di jalan.
Selain itu rencanakan juga rute yang akan dilewati, hindari jalan yang gelap dan sepi. Pastikan juga kondisi kendaraan dalam keadaan yang baik, agar tidak berhenti mendadap saat perjalanan.
“Paling enggak riding bersama teman. Bukan diboncengin ya, tapi ada dua atau tiga motor yang jalan bersamaan. Intinya tentukan jadwal berangkat dan jangan ambil risiko,” ucap Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/04/080200515/hindari-begal-selama-psbb-keluar-maksimal-jam-7-malam