JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil transmisi matik yang tidak digunakan berkendara jauh selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) perlu dilakukan perawatan. Namun, perawatannya juga bukan hanya sekadar memanaskan mesin saja.
Hermas Efendi Prabowo, dari bengkel Worner Matic, spesialis mobil matik, mengatakan, mesin mobil perlu dihidupkan, setidaknya 3 hari sekali. Tujuannya untuk menghindari sel akinya beku. Jika sel aki beku, maka dipastikan komponen tersebut rusak.
"Jika mesin lama tidak dihidupkan, yang dikhawatirkan adalah bagian crankshaft dan camshaft menjadi kering atau tidak terlumasi. Selain itu, oli juga bisa mengental. Jika seperti itu, saat mesin akan dihidupkan, bisa muncul suara kasar," ujar Hermas, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Hermas menambahkan, untuk memanaskan mesin, cukup 15 menit saja atau sampai air radiator bersirkulasi. Jika air radiator tidak bersirkulasi, dikhawatirkan terjadi pengendapan dan bisa menimbulkan korosi.
"Setelah mesin dihidupkan dan dalam keadaan idle, geser tuas transmisi ke semua posisi. Biarkan selama 5 detik, untuk memastikan semua clutch terlumasi dengan baik. Jalankan mobil, agar kampas rem tidak mengunci," kata Hermas.
Pastikan semua sistem bekerja dengan baik, mulai dari AC, lampu sen, lampu utama, lampu hazard, lampu rem, lampu mundur, klakson, lampu kabin, dan power window.
"Sekali lagi, semua tersebut dilakukan untuk memastikan semua sistem bekerja dengan baik dan mobil selalu siap digunakan ke mana saja dan kapan pun dibutuhkan, tanpa perlu merasa khawatir," ujar Hermas.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/25/164703115/rawat-mobil-transmisi-matik-jangan-cuma-sekadar-panaskan-mesin