JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu aturan dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah mewajibkan pengendara motor mengenakan sarung tangan.
Selain mencegah terpapar Covid-19 atau virus corona, sarung tangan memiliki fungsi penting lainnya.
Penggunaan sarung tangan ini bertujuan untuk melindungi area tangan saat berkendara jarak dekat maupun jarak jauh. Tak hanya itu, sarung tangan juga dapat mencegah terjadinya kram pada jari saat berkendara di udara yang dingin.
“Banyak sekali jenis sarung tangan untuk berkendara. Para bikers perlu memperhatikan masing-masing fungsinya agar tidak salah pilih,” ujar Johannes Lucky, Safety Riding Manager AHM, dalam keterangan resminya.
Setidaknya, ada tiga aspek yang utama dalam memilih dan merawat sarung tangan berkendara, antara lain:
1. Pilihan Bahan yang Sesuai
Ada banyak jenis bahan yang biasa digunakan untuk membuat sarung tangan. Namun, ada dua bahan utama yang sering digunakan untuk pembuatan sarung tangan berkendara, yakni berbahan kulit dan bahan kain.
Masing-masing bahan ini memiliki karakter yang berbeda. Bahan kain cocok digunakan saat udara panas, sehingga dapat menyerap keringat pada tangan. Namun, jika berada di udara yang dingin, sebaiknya menggunakan sarung tangan berbahan kulit agar hangat.
“Karakteristik yang paling menonjol dari kedua bahan ini yakni untuk sarung tangan berbahan kain memiliki karakteristik yang lebih lentur. Sarung tangan berbahan kulit memiliki karakter yang lebih kaku dan sedikit mengurangi sensitifitas pada jari sehingga perlu penyesuaian yang lebih, namun lebih aman untuk melindungi dari gesekan,” kata Lucky.
2. Nyaman Dipakai
Lucky mengatakan, pastikan sarung tangan jangan terlalu ketat. Sehingga sirkulasi darah dapat berjalan dengan baik saat berkendara. Sarung tangan juga harus melindungi seluruh bagian tangan dari ujung jari hingga pergelangan tangan.
“Para bikers juga perlu memilih sarung tangan yang memiliki pelindung tulang agar dapat melindungi tangan secara maksimal. Dianjurkan pemilihan sarung tangan yang menutupi seluruh bagian tangan,” ujar Lucky.
3. Mudah Dibersihkan
Sarung tangan yang sering dipakai sebaikngmya mudah dibersihan secara mandiri. Lucky menyarankan untuk melakukan perawatan sarung tangan minimal sebanyak dua kali hingga tiga kali dalam seminggu.
"Caranya, rendam sarung tangan di dalam campuran air hangat yang ditambahkan dengan sabun cuci tangan atau sabun bayi selama 5-10 menit. Kemudian, bersihkan perlahan-lahan dengan menggunakan tangan agar tidak merusak lapisan protector pada sarung tangan," kata Lucky.
Lucky menambahkan, jangan gunakan sikat dalam proses pembersihan karena dapat mengakibatkan kerusakan pada sarung tangan. Bilas sarung tangan dengan air bersih. Khusus untuk bahan kulit, bersihkan sarung tangan tanpa merendamnya dalam air untuk menghindari kerusakan pada lapisan kulit.
Proses pengeringan, untuk bahan kain dapat dikeringkan di bawah sinar matahari. Sedangkan untuk sarung tangan berbahan kulit, proses pengeringan tidak dilakukan di bawah sinar matahari dan cukup mengandalkan embusan angin hingga benar-benar kering.
Pastikan kering hingga sisi dalam sarung tangan. Tidak perlu diperas agar tetap menjaga kualitas bahan kulit.
“Perawatan sarung tangan sangatlah penting untuk menjaga kualitas sarung tangan, mencegah bau dan berkembangnya kuman di dalam sarung tangan,” ujar Lucky.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/24/191100115/begini-cara-memilih-dan-merawat-sarung-tangan-buat-naik-motor