JAKARTA, KOMPAS.com – Saat-saat mendekati hari raya Lebaran biasanya jadi momen sebuah bisnis mendapatkan lonjakan konsumen. Tak terkecuali perusahaan asuransi kendaraan yang biasanya mendapatkan banyak klaim.
Namun, di tengah kondisi pandemi virus corona seperti sekarang, hampir semua bisnis anjlok. Apalagi dengan munculnya larangan mudik, perusahaan asuransi pun ikut kena imbas.
“Dulu kalau mau Lebaran klaim asuransi pasti meningkat, kalau sekarang sepertinya beda,” ujar Laurentius Iwan Pranoto, SVP Communication, Event & Service Management Asuransi Astra, dalam video konferensi (23/4/2020).
Menurutnya saat menjelang Lebaran, biasanya banyak konsumen yang akan memperbaiki mobil. Upaya ini dilakukan agar mobil terlihat baik dan mulus saat dibawa pulang kampung.
“Biasanya orang mau mudik, mobilnya harus dibenerin dulu. Yang ada rusak, penyok-penyok, dibikin mulus dahulu,” ucap Iwan.
“Atau sebaliknya, saat arus balik kecelakaan. Jadi di kantor cabang pasti banyak antre orang mengklaim asuransi di saat musim Lebaran,” katanya.
Meski begitu, untuk saat ini kondisinya lain. Iwan mengatakan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah membuat orang jarang berpergian dengan kendaraan.
“Karena mobilitas jauh berkurang, maka tingkat risikonya berkurang. Tapi bukan berarti enggak ada,” ujar Iwan.
Seperti diketahui, aturan PSBB sering kali membuat jalan cenderung lengang. Hal ini dimanfaatkan segelintir orang untuk kebut-kebutan di jalan.
“Buktinya di jalan tol masih sering kita lihat banyak kecelakaan. Artinya risiko masih ada, meskipun kondisi sedang PSBB. Tapi apakah klaimnya meningkat, menurut kami tidak begitu signifikan,” kata Iwan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/24/034200515/imbas-corona-dan-larangan-mudik-bagaimana-klaim-asuransi-mobil-