JAKARTA, KOMPAS.com - Motor balap MotoGP dibangun secara khusus. Teknologi yang digunakan juga berbeda. Salah satu teknologi yang digunakan adalah girboks seamless.
Fungsi dari girboks seamless secara singkat adalah untuk mengatur perpindahan gigi secara mulus atau halus, tanpa adanya deselerasi sedikit pun.
Sebab, pada girboks konvensional masih terjadi deselerasi saat pindah gigi.
Jika seorang pebalap melakukan perpindahan gigi saat berakselerasi, ada kalanya dalam sepersekian detik, posisi gigi dalam keadaan netral, dan posisi gas sedikit turun.
Seberapa cepat pun melakukan perpindahan gigi, meski tanpa menarik tuas kopling sedikit pun, dengan girboks konvensional pasti tetap terjadi deselerasi.
Deselerasi tersebut menjadi masalah pada motor balap MotoGP. Meski hanya sedikit, tapi dengan girboks seamless, akselerasi motor jadi lebih baik dan terbukti lebih cepat saat di trek lurus.
Girboks seamless mengizinkan penggunaan dua gir gigi transmisi sekaligus. Sehingga, akselerasi menjadi mulus seperti motor matik. Tidak akan terjadi penurunan tenaga atau torsi di saat perpindahan gigi.
"Kalau dilihat gap per lap, girboks seamless tidak jauh berbeda dengan yang konvensional. Kami sudah melakukan perbandingan. Tapi peningkatan yang jelas terlihat apabila kita bicara 20-30 lap, karena dengan girboks seamless ini motor menjadi lebih mudah dikendarai, lebih stabil, akselerasinya juga lebih stabil, dan pengereman pun juga jadi stabil," terang Rossi.
Sudah ada beberapa perusahaan yang mengembangkan teknologi ini. Salah satunya adalah girboks seamless yang dikembangkan oleh Zeroshift.
Secara konstruksi, hanya butuh sedikit ubahan di bagian mesin untuk menggantikan girboks konvensional dengan girboks seamless.
Berikut perbandingan girboks seamless dengan girboks konvensional yang diletakkan pada transmisi mobil:
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/22/172200215/teknologi-girboks-seamless-pada-motor-balap-motogp-mirip-motor-matik