JAKARTA, KOMPAS.com – Seiring berkembangnya infrastruktur jalan di Indonesia, transportasi darat seperti bus antar kota antar provinsi (AKAP) semakin diminati. Saat ini juga variasi model bus yang ada di Indonesia semakin beragam.
Model seperti bus tingkat ataupun dengan kursi rebah semakin sering dijumpai. Bus tingkat biasanya memiliki berat yang lebih besar dibanding bus biasa. Sasis yang digunakan untuk bus yang berat dan tinggi tidak bisa disamakan dengan bus biasa.
Biasanya sasis tronton digunakan untuk bus kelas eksekutif dan tingkat. Hal tersebut dikarenakan sasis tersebut mampu membawa bodi bus yang berat dengan tidak ada masalah yang berarti. Lalu mengapa disebut sasis tronton?
Dimas Raditya, anggota Forum Bismania Indonesia, mengatakan kalau penyebutan sasis tronton pada bus dikarenakan jumlah as rodanya ada tiga, seperti truk tronton.
“Disebut sasis tronton karena jumlah sumbu rodanya seperti truk tronton, ada tiga/triple axle,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Kamis (16/4/2020).
Selain itu, bus tingkat menurut PP Nomor 55 Tahun 2012 tentang kendaraan, harus memiliki jumlah berat yang diperbolehkan minimal 21 ton. Kemampuan membawa berat sebesar itu dimiliki oleh bus dengan tiga as roda.
Bus dengan tiga as roda memiliki tenaga dan torsi yang besar. Untuk tenaganya, rata-rata bus tiga as roda buatan eropa memiliki minimal 400 tenaga kuda dan torsi di atas 1.000 Nm.
Bus triple axle ini masuk ke dalam kelas premium. Saat ini baru pabrikan eropa saja yang sasis bus dengan tiga as rodanya banyak digunakan, seperti Scania, Volvo, Mercedes-Benz, dan MAN. Selain itu harga untuk sasisnya saja mulai dari Rp 1,5 miliar.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/17/144200915/mengenal-istilah-sasis-tronton-pada-bus-akap