JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah kondisi pandemi Corona seperti sekarang ini hampir semua sektor merasakan dampaknya, tidak terkecuali pasar mobil bekas (mobkas).
Bahkan, sejak meluasnya penyebaran covid-19 penjualan mobkas terus mengalami penurunan.
Kondisi ini pun mendorong para pedagang mobil bekas untuk menurunkan harganya hingga 10 persen dari harga normalnya.
Hal ini disebabkan, banyaknya stok mobil yang ada tidak sebanding dengan gairah pasar atau pembeli.
Sehingga, banyak mobil yang justru hanya terparkir di showroom sembari menunggu adanya pembeli yang datang untuk meminangnya.
Kondisi ini tidak hanya terjadi pada mobkas dengan harga di atas Rp 100 juta, bahkan di bawah Rp 100 juta pun merasakan dampaknya.
Halomoan Fischer, Presiden Direktur Mobil88, mengatakan, penurunan harga mobil bekas terjadi hampir di semua segmen.
“Harga sekarang rata-rata sudah turun sekitar 5-10 persen,” ucap Fischer, kepada Kompas.com belum lama ini.
Selain harga yang terus menurun, Fischer menambahkan, peminat mobil bekas juga mengalami penurunan.
“Corona ini seperti bencana sosial, jadi semua segmen kena, tidak seperti krisis ekonomi yang biasanya hanya berimbas pada masyarakat ekonomi menengah ke bawah,” ujarnya.
Terpisah, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih, mengatakan hal yang sama.
Menurutnya, penurunan harga mobil bisa mencapai Rp 20 jutaan tergantung kondisinya. Dia mencontohkan, harga mobil Daihatsu Xenia tahun 2010 yang dulu harganya bisa sampai Rp 90 juta, sekarang hanya Rp 70 juta.
“Itu yang kondisinya masih bagus, kalau kondisinya sudah jelek bisa lebih anjlok Rp 60 jutaan sampai Rp 70 jutaan,” ujar Herjanto.
Herjanto melanjutkan, Honda City 2004 yang saat normal harganya masih berkisar Rp 60 jutaan sampai Rp 70 jutaan, sekarang paling parah bisa Rp 40 jutaan sampai Rp 50 jutaan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/17/071200515/saat-pandemi-corona-uang-rp-70-juta-bisa-bawa-pulang-xenia-2010