JAKARTA, KOMPAS.com – Membeli secara kredit atau dicicil masih jadi pilihan sebagian orang dalam memiliki kendaraan baru. Namun, bagi yang memiliki dana terbatas, sebetulnya ada pilihan lain, dengan membeli mobil bekas yang harga lebih terjangkau.
Saat pandemi virus corona atau Covid-19 seperti sekarang, dua pilihan tersebut punya untung rugi tersendiri.
Harga mobil bekas saat ini sudah lebih murah dibandingkan bulan lalu, lantaran stok yang melimpah tidak sebanding dengan jumlah peminat di pasaran.
Sementara mobil baru tidak kalah menggiurkan, sejumlah diler tengah memberikan beragam promo dan diskon bagi konsumennya.
Budi Rahardjo, Perencana Keuangan dari OneShildt Financial Planning, mengatakan, secara umum membeli mobil baru lebih banyak untung ketimbang beli mobil bekas.
“Untuk pembelian secara kredit, bunga mobil baru lebih rendah daripada mobil bekas. Belum lagi kita bisa dapat diskon yang cukup besar, dan beragam penawaran menarik lainnya,” ujar Budi, kepada Kompas.com (15/4/2020).
“Selain itu konsumen juga dibebaskan dari biaya perawatan berkala, karena biasanya masih gratis, atau dapat paket servis yang termasuk dalam pembelian,” katanya.
Walau demikian, memilih mobil bekas juga tak ada salahnya. Apalagi saat ini harga mobil bekas di pasaran sedang menurun.
Budi menambahkan, membeli mobil secara kontan sah saja dilakukan, dengan mempertimbangkan kesehatan finansial.
Namun konsumen harus menyiapkan dana tambahan untuk perbaikan, serta biaya surat-surat, seperti untuk balik nama atau pajak kendaraan.
“Tapi kalau beli mobil bekas secara kredit saya kurang rekomendasi, apalagi dengan tenor lebih dari 3 tahun," ucap Budi.
"Karena memiliki mobil kita harus menyiapkan dana untuk operasional, perawatan, dan lainnya. Kalau masih harus ditambah mencicil, dari sisi finansial lebih berat,” ujarnya.
DP Tinggi
Tapi, membeli mobil baru dengan kredit selama pandemi juga berbeda kondisinya. Pandemi virus corona atau Covid-19 sudah berdampak pada sektor perekonomian, terutama lembaga pembiayaan. Sejumlah perusahaan jasa keuangan (leasing) mulai membatasi kredit kepada konsumen.
Saat ini, leasing memutuskan untuk menaikkan down payment (DP) untuk pembelian mobil baru. Salah faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah banyaknya penundaan pembayaran kredit.
Arif Reza Fahlepi, Corporate Secretary & Legal Compliance Division Head PT Mandiri Tunas Finance ( MTF), mengatakan, saat ini banyak konsumen yang menahan diri untuk mengajukan kredit.
“Sementara dari sisi multifinance tidak mau ambil risiko tinggi. Kami juga menahan diri untuk memberikan pinjaman kepada konsumen baru,” ujar Arif, saat dikontak belum lama ini.
Arif juga berujar, saat ini pihaknya memberlakukan syarat ketat bagi konsumen baru yang ingin mengajukan kredit kendaraan. Menurutnya, jika dulu minimal DP bisa 20 persen dari total harga kendaraan, saat ini DP yang dibutuhkan menjadi lebih besar.
“Sejauh ini, MTF memberlakukan kebijakan DP 40 persen, belum sampai angka 50 persen untuk new customers,” kata Arif.
Ia menambahkan, aturan menaikkan DP merupakan kebijakan masing-masing perusahaan jasa keuangan. “Kalau misalnya sudah selesai (wabah Covid-19), kami akan recovery. Kami bisa kembali ke kebijakan awal. Untuk mengejar target yang sempat hilang,” ucap Arif.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/16/072200715/di-tengah-pandemi-pilih-kredit-mobil-baru-atau-beli-tunai-seken-