Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Helm Jadi Nganggur Saat PSBB, Begini Cara Menyimpannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Imbauan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH), dan sudah ditetapkan status Pembatasan Sosialisasi Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah sudah diberlakukan sebagai bentuk upaya memutus rantai penyebaran virus corona.

Kondisi ini tentu berdampak pada kendaraan jarang digunakan dan lebih banyak terpakir di garasi. Hasilnya, beberapa riding gear seperti helm pun akan jarang digunakan.

Perlu dicatat, helm yang jarang dipakai berpotensi lebih besar terserang jamur yang bisa membuat helm menjadi bau.

Penggiat Komunitas Belajar Helm, Ahmad M, mengatakan, helm yang jarang digunakan biasanya justru kurang terawat dan bisa berjamur lantaran salah tempat penyimpanan.

“Cara merawat helm yang jarang dipakai cukup mudah, yakni selalu menggunakan sarungnya. Saat kita beli helm, biasanya akan dikasih sarungnya. Itu ada gunanya, dipakai. Biar helm tidak terkena debu dan lain-lain,” ujar Ahmad saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/04/2020).

Ahmad melanjutkan, kebiasaan langsung menyimpan helm setelah digunakan juga harus dihilangkan.

Sebab, helm yang baru dipakai suhunya masih panas. Dalam keadaan demikian helm tidak boleh langsung ditutup.

“Harus diangin-anginkan dulu setelah pakai. Buka kacanya, dibalik helmya jadi posisi lubangnya di atas. Kasih dudukan, diamkan sejam atau sekiranya bagian dalam sudah tidak panas, setelah itu baru disimpan pakai sarung,” ujarnya.

Ahmad menambahkan, jika kondisi panas helm langsung ditutup artinya tidak ada sirkulasi udara. Sedangkan hawa panas itu berubah menjadi lembab, Kondisi lembab menyebabkan jamur mudah muncul.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/14/150100215/helm-jadi-nganggur-saat-psbb-begini-cara-menyimpannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke