JAKARTA, KOMPAS.com - Restorasi merupakan salah satu opsi yang kerap dipilih untuk mempercantik atau mengembalikan kondisi kendaraan bermotor yang telah berumur.
Bahkan beberapa waktu belakangan restorasi menjadi tren tersendiri di kalangan pemotor, seiring dengan peningkatan popularitas sepeda motor retro atau jadul (usia tua).
Pasalnya, untuk motor yang sudah lebih dari 20 tahun sangat sulit didapat dalam kondisi bagus atau siap pakai. Komponen yang tersedia di pasaran pun terbatas.
Darwin Danubrata dari diler Songsi Motor di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan menyebut, kini tren restorasi motor masih hidup. Hanya saja ramainya untuk motor 2-tak.
"Sebagai contoh Satria RU 120 "hiu" atau Yamaha F1ZR. Itu kalau beli sekarang pasti restorasi karena tahunnya sudah tua, sudah di tangan orang di pakai jalan pasti ada yang cacat. Kecuali motor belum pernah di pakai sama sekali," katanya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/4/2020).
Contoh lain untuk motor murah yang sering dilakukan restorasi adalah Honda Grand Astrea. Bebek legendaris yang punya gaya menarik ini menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum milenial.
"Kita semua tau lah motor bebek, semua orang pakai bebek, Astrea ya terutama, motor sejuta umat pak. Banyak yang bilang, yang sekarang pada berduit, Astrea itu motor waktu susah, atau enggak motor bapaknya waktu susah. Jadi kenangannya banyak," ujar Byon Aryawan, anggota C'Duck Astrea.
Secara umum, lanjut Darwin, beberapa komponen yang sering dilakukan pergantian ialah kampas rem, ban, lampu depan dan belakang, cakram depan, serta fungsionalitas lainnya.
Adapun kisaran harga pasaran motor bekas di atas, ialah:
- Yamaha F1ZR 2004: Rp 8 juta
- Yamaha RX-King 1992-2002: Rp 10 juta
- Honda Grand Astrea 1992-2002: Rp 7 juta
- Suzuki Satria RU 120 (2004): Rp 12 juta
- Kawasaki Ninja R 150 (2010): Rp 15 juta
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/08/134200415/daftar-motor-bekas-murah-yang-banyak-direstorasi