JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tak melarang aktivitas produksi pabrik selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Namun demikian, ada protol kesehatan yang harus dipatuhi oleh sejumlah agen pemegang merek (APM).
Pedoman ini pun dituangkan dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Operasional Pabrik Dalam Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019.
Isi dari edaran itu lebih ke sisi pelaksanaan teknis saat perusahaan harus tetap melakukan aktivitas produksi di pabrik.
Mulai dari pengecekan suhu badan, penggunaan masker, larangan berkerumun, dan lain sebagainya.
Menanggapi kewajiban itu, beberapa APM sebelumnya justru sudah lebih dulu menerapkan hal tersebut. Salah satunya seperti PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) yang mengatakan sudah menerapkan hal tersebut di tiga lokasi pabriknya.
"Sebenarnya kami sudah menerapkan hal itu sejak awal adanya wabah. Mulai dari cek suhu badan, kelengkapan APD tambahan seperti masker, sampai melakukan pembersihan di lingkungan kerja juga," ujar Direktur Pemasaran Roda Empat PT SIS Donny Saputra, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/4/2020).
"Bahkan ada beberapa hal yang kami tambahkan, seperti melakukan senam sehat baik di lingkungan pabrik ataupun kantor ketika pagi hari," kata dia.
Namun demikian, untuk menjamin kesehatan karyawan dan mematuhi aturan pemerintah, Suzuki Indomobil Motor (SIM) juga akan menghentikan sementara produksinya selama dua pekan, mulai dari 13-24 April 2020. Penghentian sementara ini berlaku di tiga lokasi pabriknya, yakni Tambun, Cakung, dan Cikarang.
Demikian juga dengan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang telah menerapkan pengurangan jam kerja serta hanya berproduksi dengan satu shift. Jadwal masuk kerja pun bergantian selama dua hari sekali agar menghindari kerumuman di pabrik.
Amelia Tjandra, Corporate Planning & Communications Director PT ADM, mengatakan beberapa fasilitas baru untuk menjaga kebersihan ikut dihadirkan.
Dari membuat tempat cuci tangan yang mudah dijangkau, pengecekan suhu tubuh sampai mengubah fasilitas kebijakan kesehatan bagi karyawan dalam rangka meningkatkan imunitasnya.
Tak hanya itu karyawan yang mengalami demam pun sudah disediakan klinik kesehatan, bahkan bila perlu diberikan tes Covid-19 untuk memastikan kondisinya.
"Karyawan merupakan aset Daihatsu yang harus dilindungi. Kami berkomitmen memberikan rasa aman yang optimal di masa pandemi Covid-19. Salah satu alasan kami tidak meliburkan selama dua pekan juga agar karyawan tidak ada yang mudik, karena itu kami pilih metode kerja seperti tadi," ucap Amel.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/08/125356315/cara-suzuki-dan-daihatsu-lindungi-karyawan-pabrik-dari-ancaman-corona