JAKARTA, KOMPAS.com - Aliran modifikasi sepeda motor scrambler atau bergaya dual purpose kerap digemari kawula muda beberapa tahun belakangan ini.
Memiliki keunggulan atas kenyamanan dan keandalan untuk melibas seluruh medan (baik lintasan aspal maupun tanah), merupakan ciri khas dari scrambler, di samping gaya-nya yang jangkung dan klasik.
Apalagi motor yang bisa mengadopsi gaya scramber terbilang sangat banyak dan tidak selalu mahal. Bahan bakunya bisa dicari dengan mudah di pasar motor bekas.
Namun supaya modifikasi model tersebut maksimal, ada baiknya untuk memperhatikan beberapa aspek penting, yaitu kapasitas mesin, sasis motor, dimensi, serta ketersediaan komponen atau sparepart.
Salah satu contohnya ialah Yamaha Scorpio. Wahyu Diwa, builder dari Diwa Creative Studio, menjelaskan bahwa motor 225cc itu punya daya jelajah dan tenaga mumpuni untuk digunakan di jalan raya atau off road ringan.
"Kemudian sasis dan bentuk dasarnya sudah asyik, tinggal potong bagian belakang dan ganti ban serta knalpot, sudah langsung kebentuk scrambler," katanya kepada Kompas.com belum lama ini.
Di pasar motor bekas, motor yang sudah berhenti diproduksi itu cukup banyak. Rata-rata penjual memasarkannya dengan banderol Rp 12 jutaan.
"Bisa juga pilih Honda Tiger untuk motor di bawah 200cc. Meski kapasitasnya tidak besar, tetap asik kalau dibuat scrambler," kata Hendra Agus, pemilik bengkel modifikasi Baronk Custom.
Tiger atau GL-200 di pasar motor bekas dihargai sekitar Rp 10 jutaan. Jika ingin lebih ekonomis, Anda bisa pilih saudara jauhnya yakni Honda Megapro. Motor dibanderol kisaran Rp 8 juta di pasar motor bekas.
Berikut daftar 5 motor bekas di bawah Rp 10 juta yang pas dibuat scrambler:
Suzuki Thunder 125 (2006): Rp 4 juta
Honda Tiger (2006): Rp 10 juta
Honda Megapro (2008): Rp 8 juta
Yamaha Scorpio (2006): Rp 12 juta
Yamaha Vixion (2011): Rp 9 juta
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/08/065100715/5-motor-bekas-rp-10-jutaan-yang-cocok-dimodifikasi-scrambler