JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika mengendarai sepeda motor pasti akan ‘turun kaki’ entah kaki kanan atau kaki kiri. Tetapi ternyata, turun kaki juga memiliki tata cara. Lantas, kaki mana yang dianggap paling sesuai dari kacamata?
Head of Safety Riding Promotion Wahana, Agus Sani, mengatakan alasan kaki kiri yang turun dan kaki kanan berjaga untuk menginjak rem belakang agar kaki kanan selalu stand by di rem belakang.
“Dalam teknik safety riding, ketika motor dalam keadaan berhenti maka pengendara disarankan untuk menurunkan kaki kiri, karena kaki kanan berfungsi untuk menginjak rem belakang sehingga tangan bisa beraktivitas dengan aman tanpa khawatir sepeda motor maju,” ujar Agus, ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (07/04/2020)
Hal yang sama juga diungkap oleh Training Director Jakarta Defensive Drivng Consulting (JDDC) mengatakan, idealnya saat turun kaki yang digunakan adalah kaki kiri sedangkan kaki kanan tetap pada foot steep.
“Pertimbangannya kalau di motor sport rem belakang ada di posisi kanan, jadi untuk berjaga-jaga. Lantas bagaimana dengan motor matik? Meskipun remnya berada di tangan, Tidak apa-apa juga kaki kiri yang turun,” kata Jusri.
Agus menambahkan, aturan ini sebaiknya diterapkan segala jenis motor, baik motor matik, motor sport, ataupun motor bebek.
“Tidak ada perbedaan (untuk jenis motor). Alasannya, karena lalu lintas di Indonesia jika akan mendahului harus dari sisi sebelah kanan, sehingga kaki kiri lebih aman jika kondisi berhenti. Jadi sebaiknya dalam kondisi apapun dan jenis motor apapun, usahakan kaki kiri yang turun saat berhenti," jelas Agus.
Hal tersebut juga berlaku saat motor berada d tanjakan atau turunan. Sebab di tanjakan pengendara hanya memakai rem depan akan kesulitan saat mau memutar gas. Terutama jika memakai motor kopling, dikhawatirkan motor akan mundur.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/07/142200815/mana-yang-benar-turun-kaki-kiri-atau-kaki-kanan-saat-motor-berhenti-