JAKARTA, KOMPAS.com - Meski ada wacana soal keringanan pajak kendaraan bermotor (PKB) di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, tapi Badan Pendapatan daerah (Bapenda) DKI Jakata tetap mengimbau masyarakat untuk menunaikan kewajibannya.
Terutama bagi warga DKI yang tak terdampak langsung wabah corona dan dalam waktu dekat memang sudah harus waktunya membayar PKB.
Sekretaris Bapenda DKI Jakarta Pilar Hendrani mengatakan, warga DKI yang tetap menunaikan kewajiban pajaknya dalam kondisi wabah corona layakanya seorang pahlawan. Pasalnya, ikut membantu pendapatan asli daerah (PAD) untuk kas kebutuhan pelayanan kesehatan.
"Untuk relaksasi denda pajak kendaraan bermotor memang sedang kami susun formulasinya, tapi kami ingatkan bagi pemilik kendaraan yang mau membantu dan jadi pahlawan di tengah corona bisa dilakukan dengan tetap membayar kewajibannya," ujar Pilar saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/3/2020).
Menurut Pilar, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memang sedang membutuhkan banyak sekali masukan dana guna penanggulangan bencana wabah corona.
Salah satu yang paling potensial berasal dari pendapatan PKB yang nantinya akan digunakan sebagai kas pembelian kebutuhan penanggulanan corona di Jakarta. Seperti alat pelindung diri (APD) tenaga medis, penyembuhan pasien, operasional rumah sakit, dan alat kesehatan lainnya.
Menurut Pilar, di tengah kondisi pelayanan Samsat yang operasinalnya dibatasi serta adanya kebijakan menjaga jarak dan work from home (WFH), banyak masyarakat yang akhirnya terhalang atau bahkan menunda membayar pajak.
Kondisi ini sebenarnya bukan menjadi halangan, lantaran untuk pembayaran masih bisa menggunakan sistem daring dari aplikasi Samsat online Nasional (Samolnas).
"Memang saat ini kami dorong melalui online agar tak terjadi kontak fisik, jadi pada intinya wajib pajak masih tetap bisa membayarkan PKB tanpa halangan meski nantinya akan ada keringanan denda bagi yang telat akibat corona," ujar Pilar.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/01/074200315/bapenda-dki-sebut-pembayar-pajak-kendaraan-sebagai-pahlawan-