JAKARTA, KOMPAS.com – Butuh total 39 bulan atau 3 tahun plus 3 bulan, waktu yang dibutuhkan untuk merestorasi sekaligus memodifikasi Toyota Starlet milik Adhi KZ. Pemodifikasi asal Jakarta ini telah berhasil mengembalikan keaslian Starlet miliknya.
Secara umum, ubahan paling mencolok terjadi pada warna eksterior yang sebelumnya merah maroon menjadi biru. Namun dengan memperhatikan sejumlah detail di sekujur bodi, mesin, dan interior, Toyota Starlet kapsul ini jadi terasa spesial.
Apalagi perjalanan menggarap Starlet kelir biru ini selalu ia kabarkan lewat media sosial Instagram. Membuat siapapun bisa menyaksikan perjuangan, kesulitan, kesenangan, dalam merestorasi dan memodifikasi mobil ini.
“Saya enggak ada alasan spesifik kenapa suka Starlet, selain karena Starlet yang jadi biru itu dibeli baru oleh almarhum bapak. Terus karena udah familiar jadi nambah beli pas ada rezeki,” ucap Adhi, kepada Kompas.com (30/3/2020).
Toyota Starlet memang jadi salah satu mobil lawas yang masih digemari sampai sekarang. Banyaknya peminat membuat harga Starlet cenderung terangkat, sementara stok di pasar sudah tidak banyak.
Bimo Maliki, pemilik showroom Malique Selatan Djakarta di Blok M Mall, Jakarta Selatan, mengatakan, saat ini harga Starlet bekas bertahan di kisaran Rp 35 jutaan sampai Rp 50 jutaan, tergantung tipe dan kondisinya.
“Jadi Starlet Kotak dan Kapsul sekarang harganya hampir mirip, tidak beda jauh. Meski lebih tua, Starlet Kotak mulai banyak yang cari karena modelnya lebih retro dari yang kapsul,” ujar Bimo.
Lain halnya dengan Starlet yang diimpor utuh dari luar negeri, menurut Bimo harganya bisa melonjak hingga ratusan juta rupiah. Apalagi jika mobil tersebut orisinal, bukan convert atau hasil modifikasi.
“Starlet GT dan GT Turbo bisa di atas Rp 100 juta, yang cari banyak, karena mobil ini dulu CBU (Completely Built Up), bukan Toyota yang masukin. Sangat bisa buat investasi,” katanya.
Sementara itu Ketua Umum Indonesia Starlet Club (ISC) Dadan Munandar, mengatakan, salah satu hal yang membuat Starlet masih disukai orang adalah ketersediaan suku cadang yang melimpah.
Alasan ini yang membuat Starlet disukai segala jenis usia, untuk berbagai keperluan, termasuk dipakai sebagai kendaraan harian. Namun salah satu nilai tambahnya juga karena faktor pajak yang murah.
“Spare part di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta masih banyak sekali. Terserah mau pilih yang genuine parts, kelas dua atau kelas tiga, hingga yang imitasi,” ujar Dadan.
“Soal pajak, Starlet yang paling muda tahun 1998 sekitar Rp 700.000 sampai Rp 800.000, Starlet kotak keluaran tahun 1985 sampai 1989 sekitar Rp 300.000 sampai 400.000 per tahun,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/31/100200615/39-bulan-habis-untuk-restorasi-toyota-starlet